OTTAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta maaf setelah memberikan pujian terhadap seorang pria yang dilabeli sebagai pahlawan Ukraina.
Pasalnya pria yang dipuji sebagai pahlawan Ukraina tersebut ternyata adalah eks Nazi.
Sebelumnya pada Jumat (22/9/2023), seorang pria bernama Yaroslav Hunka, 98 tahun diundang oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kanada Anthony Rota.
Ketika itu, Rota memuji Hunka sebagai pahlawan bagi Kanada dan juga Ukraina.
Baca Juga: Kim Jong-un Amandemen Konstitusi, Genjot Produksi Senjata Nuklir Hadapi Perang Dingin Baru Lawan AS
Namun kemudian diketahui bahwa Hunka adalah eks anggota unit Nazi di Perang Dunia II.
“Ini adalah kesalahan yang sangat memalukan bagi parlemen dan juga Kanada,” kata Trudeau, Rabu (26/9/2023) dikutip dari BBC.
“Kami semua yang berada di DPR pada Jumat sangat menyesal telah berdiri dan bertepuk tangan, meski kami tak begitu mengetahui apa konteksnya. Ini merupakan pelanggaran mengerikan dari ingatan jutaan orang yang tewas karena Holocaust,” ucapnya.
Trudeau mengatakan apa yang terjadi sangat menyakitkan untuk orang-orang Yahudi, dan jutaan lainnya yang menjadi target genosida Nazi.
Sebelumnya, ia mengakui bahwa kesalahan ini bisa dimanfaatkan Rusia untuk mendorong narasi palsu terkait Ukraina.
Presiden Vladimir Putin kerap membenarkan invasinya ke Ukraina, dengan klaim Rusia ingin mendenazifikasi Ukraina.
Rota yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut kemudian memutuskan mundur dari posisinya, Selasa (26/9/2023).
Hunka kemudian diketahui merupakan nagian dari unit perang Nazi, Divisi Grenadier Wafefn-SS ke-4, sebuah unit sukarelawan yang kebanyakan diisi etnis Ukraina di bawah kepemimpinan Nazi.
Anggota divisi itu dituduh membunuh warga sipil Polandia dan Yahudi.
Namun, unit tersebut tak dinyatakan bersalah atas sejumlah kejahatan tersebut oleh pengadilan.
Rota sendiri kemudian mengatakan dirinya tak mengetahui keterkaitan Hunka dengan Nazi, dan merasa bersalah karena mengundangnya ke parlemen.
Ia pun meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya.
Apalagi kehadiran Hunka itu bertepatan dengan kedatangan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy ke Kanada.
Baca Juga: Pesawat Rusia Meledak saat Mendarat hingga Timbulkan Bola Api, Diduga Bawa Tentara Wagner
Pujian dan standing ovation yang diterima Hunka kemudian menyebabkan kemarahan.
Kemarahan termasuk dari Polandia, negara yang terdampak invasi Nazi pada perang dunia ke-II.
Duta Besar Polandia untuk Kanada mengatakan bahwa ia mengharapkan permintaan maaf dari parlemen Kanada atas aksi yang disebutnya “pencucian bersih seorang penjahat”.
Sementara itu Kelompok Yahudi Kanada, CIJA, menerima permintaan maaf Rota, dan menegaskan berharap agar kejadian seperti ini tak terjadi lagi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.