LONDON, KOMPAS.TV – Penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Irlandia, Sinéad O'Connor, meninggal dunia dalam usia 56 tahun.
Dia menjadi super star ketika berusia 20an tahun dan dikenal karena perjuangan pribadi melawan tekanan mental, tindakan kontroversial, serta musiknya yang ekspresif.
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini,” kata keluarga penyanyi tersebut, Rabu (26/7/2023), seperti dikutip dari The Associated Press.
Hingga kini keluarga belum mengungkapkan penyebab meninggalnya Sinead.
Di masa hidupnya, Sinead selalu terbuka mengenai penyakit mental yang dihadapinya. Dia menyatakan didiagnosis dengan gangguan bipolar.
Sinead pernah memposting video Facebook pada tahun 2017 dari sebuah motel New Jersey tempat dia tinggal, dia mengatakan bahwa dia tetap hidup demi orang lain. Namun jika dia bisa memilih, dia lebih memilih "pergi".
Ketika putra remajanya Shane meninggal karena bunuh diri pada 2022 lalu, Sinead men-tweet bahwa dia merasa hidupnya sudah tidak berguna tanpa anaknya dan dia segera dirawat di rumah sakit.
Tweet terakhirnya, diposting pada 17 Juli lalu adalah: "Untuk semua ibu dari anak-anak yang bunuh diri," kemudian memposting sebuah mantera yang berisi welas asih dari Tibet.
Baca Juga: Tiada Berbanding: Memoir Sinead O’Connor Terbit Juni Tahun Depan
Sinead dikenal dengan kepalanya yang dicukur nyaris plontos dan memiliki suara soprano mezzo multi-oktaf dengan jangkauan emosional yang luar biasa.
Sinead memulai karirnya dengan menyanyi di jalan-jalan Dublin dan kemudian ketenarannya meningkat hingga ke panggung internasional.
Album debutnya tahun 1987 berjudul "The Lion and the Cobra,". Dia kemudian menjadi sangat terkenal pada tahun 1990 dengan lagu "Nothing Compares 2 U".
Lagu ini bahkan menduduki puncak tangga lagu dari Eropa hingga Australia.
Dia juga dikenal sebagai seorang yang non-konformis. Dia mengatakan mencukur kepalanya hingga botak sebagai tanggapan atas tekanan eksekutif rekaman untuk tampil glamor.
Tetapi sikap politik, kebiasaan, serta kehidupan pribadinya yang bermasalah sering membayangi musiknya.
Sinead pernah menjadi berita utama pada Oktober 1992 ketika dia merobek foto Paus Yohanes Paulus II saat tampil di "Saturday Night Live" NBC dan mencela gereja sebagai musuh.
Dia juga pernah berseteru dengan Frank Sinatra karena menolak pemutaran lagu kebangsaan Amerika Serikat, "The Star-Spangled Banner" di salah satu pertunjukannya. Dia juga pernah menuduh Prince mengancamnya secara fisik.
Pada tahun 1989 dia menyatakan dukungannya untuk Tentara Republik Irlandia, namun pernyataan ini dia cabut setahun kemudian. Sekitar waktu yang sama, dia tidak menghadiri acara Grammy Award, dengan alasan acara itu sudah terlalu dikomersialkan.
Pada tahun 1999, Sinead membuat Irlandia gempar ketika dia memutuskan menjadi seorang pendeta dari Gereja Tridentine Latin yang memisahkan diri. Gereja ini tidak diakui oleh Gereja Katolik arus utama.
Selama bertahun-tahun, dia menyerukan penyelidikan penuh sejauh mana peran gereja dalam menyembunyikan pelecehan anak oleh pendeta.
Pada tahun 2010, ketika Paus Benediktus XVI meminta maaf kepada Irlandia untuk menebus pelecehan selama beberapa dekade, Sinead mengutuk permintaan maaf tersebut karena merasa gereja tidak cukup bertindak dan menyerukan umat Katolik untuk memboikot Misa sampai ada penyelidikan penuh atas peran Vatikan.
“Orang mengira saya tidak percaya pada Tuhan. Tapi masalahnya sama sekali bukan itu. Saya Katolik sejak lahir dan akan menjadi yang pertama berada di pintu gereja jika Vatikan menawarkan rekonsiliasi yang tulus,” tulisnya di Washington Post pada 2010.
Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Kesengajaan Meninggalnya Binaragawan Justyn Vicky, 3 Orang Diperiksa
Kemudian pada tahun 2018, Sinead mengumumkan bahwa dia telah masuk Islam dan akan mengadopsi nama Shuhada 'Davitt, kemudian diubah menjadi Shuhada Sadaqat. Namun demikian, dia tetap menggunakan nama Sinead O’Connor sebagai nama panggung.
"Musiknya dicintai di seluruh dunia dan bakatnya tak tertandingi," kata Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Sinead O'Connor lahir pada 8 Desember 1966.
Dia memiliki masa kecil yang sulit, dengan seorang ibu yang diduga kasar dan mendorongnya untuk mengutil. Sebagai seorang remaja dia menghabiskan waktu di lembaga yang disponsori gereja untuk anak perempuan, di mana dia mengaku bahwa dia mencuci pakaian pendeta tanpa upah.
Tapi seorang biarawati memberi O'Connor gitar pertamanya, dan segera dia gunakan untuk bernyanyi dan tampil di jalan-jalan Dublin.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.