SEOUL, KOMPAS.TV - Krisis kelahiran di Korea Selatan salah satunya disebut karena ujian masuk kuliah yang dilakukan negara tersebut.
Ujian masuk kuliah universitas negeri di Korea Selatan disebut sangat berat, karena mereka harus melakukan ujian masuk (CSAT) selama delapan jam yang sangat sulit dan disebut Suneung.
Namun, untuk mencapai titik tersebut melibatkan perjalanan yang sulit dan mahal. Bahkan hal tersebut juga bisa merugikan orangtua dan anak-anak yang akan berkuliah.
Baca Juga: Kerusuhan Prancis Merembet ke Marseille, Polisi Tembakkan Gas Air Mata dan 56 Orang Ditahan
Sistem tersebut disalahkan secara luas oleh para peneliti, pembuat kebijakan, guru, dan orangtua atas sejumlah masalah.
Hal tersebut mulai dari ketidaksetaraan dalam pendidikan hingga penyakit mental pada anak muda dan bahkan tingkat kelahiran negara itu yang anjlok.
Pemerintah Korea Selatan pun melakukan langkah kontrovesial pada pekan ini, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Mereka akan membuat ujian masuk kuliah menjadi lebih mudah.
Dikutip dari CNN, Sabtu (1/7/2023), Menteri Pendidikan Korea Selatan, Lee Juho menegaskan pada pertanyaan mematikan dari Seunung akan dihilangkan.
Lee mengungkapkan pertanyaan sulit tersebut terkadang termasuk materi yang tak ada dalam kurikulum sekolah umum.
Soal tersebut kerap disebut sebagai yang memicu keuntungan tak adil untuk pelajar yang memiliki akses ke bimbingan belajar pribadi.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.