STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Keinginan Swedia untuk bergabung dengan NATO akan semakin sulit setelah insiden pembakaran Al-Quran di Stockholm.
Otoritas Swedia mengizinkan pembakaran Al-Quran dilakukan di depan sebuah Masjid di Stockholm, Rabu (28/6/2023).
Pembakaran Al-Quran itu bertepatan dengan Hari Raya Iduladha di negara tersebut.
Diketahui, pelaku pembakaran adalah pria keturunan Irak, Salwan Momika.
Baca Juga: Prancis Rusuh karena Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak Polisi, Lebih 400 Orang Ditangkap
Pemerintah Swedia mengizinkan pembakaran Al-Quran tersebut di bawah perlindungan kebebasan berbicara.
Tak ayal, negara-negara Islam pun menghujat pembakaran kitab suci kaum Muslimin tersebut.
Salah satu yang mengecam keputusan otoritas Swedia mengizinkan pembakaran Al-Quran itu adalah Turki.
“Tidak dapat diterima untuk mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan,” ujar Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan dikutip dari CNN.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : TASS/CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.