JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyebut seharusnya Indonesia belajar dari invasi Rusia ke Ukrana. Ketua Umum PDI Perjuangan itu menilai Ukraina "melupakan sejarah".
Pasalnya, kata Megawati, Ukraina merupakan bagian Uni Soviet sebelum pecah pada 1991. Perempuan berusia 76 tahun itu menyalahkan Ukraina atas terjadinya invasi Rusia.
"Rusia dan Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba, kasihan kan Ukraina? Tapi kenapa? Karena tidak bisa mikir dia. Tidak bisa mikirnya kenapa? Ya, itu kan (Ukraina) dahulu bagian dari Rusia, USSR," kata Megawati dalam acara Penandatanganan MoU antara BRIN dengan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Bendungan Nova Kakhovka di Ukraina Jebol, Wasekjen PBB Sebut Bisa Picu Kenaikan Harga Pangan Dunia
Ukraina sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaan pada 24 Agustus 1991. Megawati mengeklaim ia sempat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait sejarah Ukraina.
Menurut Megawati, Putin mengatakan bahwa Rusia membiarkan Ukraina lepas dari Uni Soviet agar bisa mandiri. Namun, Megawati menyebut Ukraina justru mendekat ke NATO, sehingga Rusia tidak terima.
"Waktu saya ketemu Presiden Putin, beliau bilang, 'Iya, biar mereka (Ukraina) mandiri, karena kalau tidak, mereka bergantung pada Rusia.' Aku bilang, 'Keren, iya, loh," kata Megawati.
"Orang (Ukraina) kayaknya di pintu Rusia. Nah, dia (Ukraina) tidak bisa berpikir seperti itu, terus minta tolong kepada NATO, ya, Rusia bereaksi," lanjutnya.
Megawati pun mengingatkan agar Indonesia memetik pelajaran dari perang Rusia-Ukraina. Ia menegaskan, Indonesia harus selalu siap menghadapi pihak yang ingin mengambil kedaulatan bangsa.
"Saya kepada Panglima (TNI) dan yang lain sebagainya mengatakan, 'Kalian jangan masuk zona nyaman meskipun ini dunia dalam keadaan damai. Akan tetapi, kalau ada orang yang mau ambil negeri kita kembali, apa strategimu?'" kata Megawati.
"Kalau kita tiba-tiba di-deng begitu, kayak apa ya? Saya tidak bisa bayangkan. Masa kita mau pakai senjata-senjata yang menurut saya sudah tidak update lagi, sudah tidak sesuai. Coba bagaimana kalau republik ini tidak dijaga?" lanjutnya.
Baca Juga: Megawati Sindir Zelenskyy: Kowe Ki Ngopo Keliling Cari Dukungan? Hadapi secara Ksatria!
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.