Kompas TV internasional kompas dunia

Obituari Unabomber Ted Kaczynski, Matematikawan Pengebom Berantai yang Mati di Balik Jeruji

Kompas.tv - 11 Juni 2023, 19:31 WIB
obituari-unabomber-ted-kaczynski-matematikawan-pengebom-berantai-yang-mati-di-balik-jeruji
Ted Kaczynski, yang lebih dikenal sebagai Unabomber, ditemukan telah meninggal di sel tahanannya oleh petugas penjara, Sabtu (10/6/2023). Berikut profil dan riwayat hidup Unabomber, orang paling dicari FBI Amerika pada masanya. (Sumber: AP Photo)

Sakit mental Ted Kaczynski sebenarnya membukakan peluang lepas dari peradilan. Namun, si Unabomber benci dianggap sebagai seorang yang sakit mental.

Bahkan, ketika pengacara hendak membelanya dengan alasan sakit mental, Ted Kaczynski berupaya memecat tim kuasa hukumnya. Ketika usaha itu gagal, ia berusaha gantung diri dengan celana dalam, tetapi gagal lagi.

Ted Kaczynski kemudian mengaku bersalah dan tak membiarkan kuasa hukumnya mengajukan pembelaan dengan alasan sakit mental.

"Saya yakin saya waras. Saya tidak punya delusi atau apa pun lainnya," kata si Unabomber kepada majalah Time pada 1999.

Ted Kaczynski sendiri dikenal sebagai ilmuwan brilian. Ia masuk Harvard pada usia 16 tahun dan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal matematika prestisius.

Bomnya dibuat secara cermat dan melalui pengujian yang hati-hati. Ia memasang bom di dalam kotak kayu berpasir yang dibuat secara teliti untuk menghilangkan jejak sidik jari. Pada akhir kampanye pengeboman, Unabomber kerap memarkahi bom-bomnya dengan huruf "FC" yang berarti "Freedom Club."

Teror Unabomber

FBI menjuluki Ted Kaczynski sebagai "Unabomber" karena target-target awalnya adalah universitas dan pesawat terbang. Pada 1979, ia mengirim paket bom ke penerbangan American Airlines. Bom ini dilengkapi pemicu yang merespons tingkat ketinggian dan menyebabkan sepuluh penumpang pesawat mengalami inhalasi asap.

Kaczynski juga membunuh seorang pemilik rental komputer, Hugh Scrutton, eksekutif perusahaan iklan, Thomas Mosser, dan pelobi di industri perkayuan, Gilbert Murray.

Dua ilmuwan, ahli genetika, Charles Epstein dan pakar komputer Universitas Yale, David Gelernter turut menjadi korbannya pada Juni 1993 dan mengalami cacat permanen.

Mosser dibunuh di rumahnya di North Caldwell, New Jersey pada 10 Desember 1994, pada hari ketika ia sedianya akan menjemput pohon Natal bersama keluarga. Istri Mosser, Susan menemukan korban dengan luka parah akibat hantaman pisau cukur, pipa, dan paku yang dimuntahkan bom.

"Dia menggumam sangat pelan. Jari-jari di tangan kanannya menggantung. Saya memegang tangan kirinya. Saya bilang kepadanya pertolongan akan datang. Saya bilang kepadanya bahwa saya mencintainya," kata Susan ketika pengadilan Kaczynski pada 1998.

Baca Juga: Kesaksian Jurnalis Internasional Terakhir di Mariupol: Kami Diburu Rusia, Melihat Langsung Derita

Ted Kaczynski kemudian meningkatkan intensitas pengeboman dan menyurati koran-koran dan ilmuwan pada 1995. Saat itu, kalangan pakar berspekulasi bahwa Unabomber cemburu dengan perhatian yang didapatkan pengebom Oklahoma City, Timothy McVeigh.

Pada tahun yang sama, ia mengancam akan mengebom sebuah pesawat yang bertolak dari Los Angeles sebelum akhir pekan kemerdekaan AS. Ancaman Unabomber membuat layanan penerbangan dan pos di kawasan West Coast kacau. Ted Kaczynski lalu menyebut ancaman itu gurauan belaka.

Pada 1995 pula Unabomber memperingatkan bahwa ia akan berhenti meneror jika manifestonya diterbitkan media nasional. The Washington Post, atas desakan pemerintah federal, kemudian menerbitkannya.

Profil Unabomber Ted Kaczynski

Ted Kaczynski lahir di Chicago pada 22 Mei 1942, keturunan dari Katolik Polandia generasi kedua di AS. Orang tuanya berprofesi sebagai pembuat sosis.

Semasa sekolah, Ted bergabung dengan band sekolah, memainkan trombon. Hobinya dulu adalah mengoleksi koin. Ia melewatkan kelas enam dan 11 sekolah karena kelewat pandai.

Teman-temannya di SMA menyebut sosok Ted Kaczynski berperilaku ganjil, khususunya usai ia mengajari seorang pegulat sekolah cara membuat bom mini yang meledak saat pelajaran kimia.

Teman-temannya di Harvard menyebutnya penyendiri, bocah kurus yang kumuh. Kamar Ted Kaczynski disebut bau susu basi, makanan busuk, dan bedak kaki.

Setelah merampungkan pendidikan di Universitas Michigan, Ted Kaczynski bekerja sebagai pengajar matematika di Universitas California di Berkeley. Namun, ia merasa pekerjaan ini sulit dan mendadak mengundurkan diri.

Pada 1971, Ted Kaczynski membeli sepetak tanah seluas 1,5 hektare, sekitar enam kilometer dari Lincoln. Ia membangun gubuk di sana, tanpa pemanas, tanpa saluran air, tanpa listrik.

Di gubuk kumuhnya, Ted Kaczynski belajar berkebun, berburu, merakit perakas, dan menjahit. Ia hidup menghabiskan beberapa ratus dolar per tahun.

Ia meninggalkan Montana pada akhir 1970-an dan bekerja di pabrik karet busa bersama adik dan ayahnya. Namun, ketika seorang pengawas perempuan memutuskannya usai berkencan dua kali, Ted Kaczynski mengganggu wanita itu dengan sajak-sajak penghinaan dan tak mau berhenti.

Ted Kaczynski kemudian dipecat adiknya lalu kembali ke belantara Montana, menyusun rencana teror berlumur dendam yang berlangsung antara 1978 hingga 1995.

Baca Juga: Profil Almarhum Sarwono Kusumaatmadja, Birokrat Era Soeharto sampai Gus Dur


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x