TAIPEI, KOMPAS.TV - Sebanyak 37 jet tempur China bolak-balik memasuki zona pertahanan udara Taiwan dalam kurun waktu sekitar enam jam, kata Kementerian Pertahanan Taiwan, Kamis (8/6/2023).
Tindakan ini dipandang sebagai peningkatan tajam dalam insiden perlintasan zona pertahanan udara Taiwan oleh China dalam satu hari, seperti laporan Straits Times.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, Sun Li-fang, mengumumkan, sejak pukul 5 pagi waktu setempat, "total 37 jet militer China" memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya Taiwan.
"Beberapa melanjutkan menuju Pasifik Barat untuk pelatihan pengintaian jarak jauh," kata Kolonel Sun sekitar pukul 11 pagi waktu setempat.
Meskipun bukan jumlah penyusupan terbesar tahun ini, jumlah tersebut tercatat pada tanggal 9 April sebanyak 45 sorti – lonjakan pada hari Kamis terjadi dalam jangka waktu yang lebih singkat.
China mengeklaim Taiwan yang berdaulat sebagai wilayahnya dan berjanji untuk mengambilnya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika diperlukan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan serbuan udara ke dalam ADIZ pulau tersebut – hampir dua kali lipat jumlah misi udara pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
ADIZ Taiwan jauh lebih besar daripada ruang udaranya, tumpang tindih dengan sebagian ADIZ China dan bahkan mencakup beberapa wilayah daratan.
Baca Juga: AS Tuding Kapal Perang China Memotong Jalur Kapal Perusak AS di Selat Taiwan Secara Tidak Aman
"Militer Taiwan sedang memantau situasi dengan cermat," demikian diumumkan oleh kementerian tersebut di Twitter, menambahkan bahwa pesawat patroli, kapal perang, dan sistem rudal berbasis darat telah dikerahkan sebagai respons.
Mereka tidak menjelaskan apakah insiden tersebut masih berlangsung.
Para analis mengatakan peningkatan penetrasi China dalam zona pertahanan Taiwan adalah bagian dari taktik "grey-zone" yang lebih luas yang menekan pulau tersebut.
Insiden tersebut terjadi satu hari setelah Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Jepang menyelesaikan latihan penjaga pantai bersama pertama mereka di Laut China Selatan yang memicu ketegangan – wilayah yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Lonjakan pesawat tempur dan latihan angkatan laut oleh militer China di sekitar Taiwan biasanya bersamaan dengan upaya Taipei untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
China melancarkan protes keras terhadap setiap tindakan diplomatik yang tampak memperlakukan Taiwan sebagai negara berdaulat dan telah bertindak dengan semakin tegas terhadap setiap latihan militer bersama di sekitar pulau tersebut atau kunjungan oleh politisi Barat.
Pada bulan April, Beijing melakukan tiga hari latihan militer yang mensimulasikan blokade pulau tersebut sebagai respons terhadap pertemuan Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di California.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.