KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Ukraina pada Rabu (7/6/2023) memperkirakan bahwa sekitar 42 ribu warga terancam banjir akibat peledakan Bendungan Nova Kakhovka di aliran Sungai Dnieper pada Selasa (6/6) lalu. Puncak banjir akibat jebolnya bendungan di selatan Ukraina ini diperkirakan terjadi pada Rabu (7/6) hari ini.
Pihak Ukraina dan Rusia sendiri saling tuding atas jebolnya Bendungan Nova Kakhovka. Bendungan yang menjadi bagian pembangkit listrik tenaga air ini terletak di wilayah yang diduduki pasukan Rusia.
Baca Juga: Bendungan Nova Kakhovka Diledakkan, Ukraina Minta Dewan Keamanan PBB Rapat Darurat
Sebelumnya, Wasekjen PBB bidang Kemanusiaan dan Koordinasi Bantuan Martin Griffiths menyebut jebolnya Bendungan Nova Kakhovka akan menimbulkan konsekuensi luas bagi ribuan orang di selatan Ukraina, baik di wilayah yang dikuasai Kiev ataupun diduduki pasukan Rusia.
"Magnitudo katastrofe ini hanya bisa disadari sepenuhnya dalam waktu beberapa hari ke depan," kata Griffiths dikutip The Guardian, Selasa (6/6) lalu.
Sementara itu, otoritas Rusia melaporkan setidaknya tujuh orang hilang di daerah sekitar Bendungan Nova Kakhovka usai banjir. Per Selasa (6/6), otoritas Rusia telah mengevakuasi lebih dari 900 orang dari lokasi sekitar bendungan.
Proses evakuasi di kedua sisi Sungai Dnieper dilaporkan mulai dilakukan sejak Selasa (6/6) lalu dengan melibatkan Palang Merah. Belum diketahui seberapa tinggi genangan banjir yang berasal dari jebolan bendungan ini.
Baca Juga: Jokowi Sebut Belum Bertemu Prabowo untuk Bahas Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina
Sumber : Kompas TV/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.