Selain itu juga menandakan perang semakin dilancarkan jauh di dalam Rusia.
Perang telah mempersulit pengukutan opini publik di Rusia, dengan banyak orang takut mengungkapkan pikiran mereka, karena kebijakan Putin yang akan membuat siapa pun yang menjelekkan dan mengkritik militer Rusia dan apa yang disebut dengan operasi militer khusus bakal ditangkap.
Anatoly, yang berusia 83 tahun, mengaku taky akin dengan efektivitas dari pertahanan udara kota.
“Bahkan jika mereka mampu terbang hingga lapangan merah, mereka akan mampu sampai di sini kapan saja,” katanya.
Pada seragan yang terjadi awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 8 drone telah dijatuhkan di Moskow.
Hal itu membuat sejumlah gedung hancur, dan dua orang mengalami cedera ringan.
Warga lainnya, Marina, 38 tahun dan anaknya yang bernama Kolya, 8 tahun, berada di lingkungan dekat serangan drone nyaris selama satu dekade.
Ia mengatakan insiden tersebut memberikan perasaan yang tak mengenakkan.
“Semua ini hanyalah awalnya. Saya tak tahu siapa yang merasakan aman saat ini,” ujarnya.
Baca Juga: Sadari Ancaman ke China, Xi Jinping Peringatkan Pejabat Keamanan untuk Siapkan Skenario Terburuk
Svetlana, 61 tahun, warga lainnya mengatakan ia sedang berjalan-jalan dengan anjingnya ketika melihat badan gawat darurat tiba, dan berkesimpulan adanya api.
Ia kemudian menyadari bahwa sebuah drone mengenai salah satu gedung di pemukiman.
“Itu adalah kejutan yang tak menyenangkan. Gangguan yang mengerikan, bahkan bisa dikatakan tragis,” katanya.
“Anda tak akan menginginkan ini pada siapa pun, dan apa yang terjadi selanjutnya juga tidak ada yang tahu,” sambung Svetlana.
Sumber : NBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.