WELLINGTON, KOMPAS.TV - Menurut data resmi yang dirilis pada hari Senin (22/5/2023), jumlah domba di Selandia Baru melebihi penduduknya hampir lima banding satu, menjadikannya tingkat terendah sejak tahun 1850-an seperti laporan France24.
Badan pemerintah Stats NZ mengungkapkan, penduduk Selandia Baru punya jumlah domba yang jauh lebih sedikit dibandingkan saingan mereka di Australia, meskipun sering menjadi sasaran candaan mengenai domba.
Menurut sensus pertanian lima tahunan yang baru dirilis, jumlah domba 25,3 juta ekor bulan Juni 2022, sementara populasi manusia hanya 5,2 juta orang.
"Rasio domba per penduduk turun di bawah lima banding satu pada tahun 2022, untuk pertama kalinya sejak tahun 1850-an ketika jumlah domba nasional pertama kali dicatat," kata analis Stats NZ, Jason Attewell.
"Pada tahun 1982, jumlah domba di Selandia Baru terkenal mencapai 22 ekor per orang," tambahnya.
"Australia saat ini memiliki tiga kali lebih banyak domba daripada Selandia Baru, meskipun rasio mereka hanya sekitar tiga domba per orang Australia."
Baca Juga: Bikin Merinding, Ratusan Domba di China Berjalan Membentuk Lingkaran Selama 12 Hari
Selandia Baru, yang memiliki populasi sebanyak 5,2 juta orang, merupakan salah satu eksportir wol terbesar di dunia, dengan nilai ekspor sebesar 284 juta dolar AS tahun lalu.
Namun, biaya pertanian yang meningkat dan harga wol yang turun telah menyebabkan jumlah domba nasional menurun dari puncaknya sekitar 72 juta ekor pada tahun 1980-an.
Selandia Baru merupakan negara penghasil daging domba terbesar kedua di dunia, hanya sedikit di bawah Australia, dan juga salah satu eksportir wol terkemuka, seperti laporan USDA, Januari 2023.
Selandia Baru mengekspor daging domba senilai sekitar NZ$3,8 miliar (US$2,6 miliar) setiap tahun, dan wol senilai NZ$540 juta (US$370 juta).
Sejak kedatangan para pendatang awal, peternakan domba berkembang pesat di Selandia Baru, dan hingga awal tahun 1990-an, peternakan domba menjadi tulang punggung perekonomian negara ini karena nilai ekspor daging dan wolnya.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, peternakan susu telah mengungguli peternakan domba sebagai industri pertanian terbesar di negara ini.
Baca Juga: Domba dan Kambing Penuhi Jalanan Kota Madrid, Namun Mereka Tidak Tersesat
Saat ini, kawanan domba nasional kurang dari separuh puncaknya pada tahun 1980-an yang mencapai lebih dari 70 juta ekor, dan saat ini hanya tersisa 26 juta ekor.
Meskipun jumlah domba nasional terus menurun, produksi dan ekspor daging selama dekade terakhir tetap stabil. Hal ini terjadi karena terus ditingkatkannya genetika dan sistem operasional peternakan.
Namun, bulu domba atau wol tetap menjadi produk samping yang menantang dalam industri domba. Tidak seperti di Australia, di mana total nilai ekspor wol sering kali sebanding dengan ekspor daging domba, hal ini tidak berlaku di Selandia Baru.
Sebagian besar jenis domba di Selandia Baru menghasilkan wol berukuran sedang hingga kasar, yang harganya dalam beberapa tahun terakhir sangat rendah.
Bahkan, dalam banyak kasus, biaya mencukur (mengumpulkan wol) di tingkat peternakan lebih tinggi daripada pendapatan dari penjualannya.
Sumber : France24 / USDA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.