BEIJING, KOMPAS.TV - China merasa dilecehkan G7, setelah kelompok negara-negara maju itu mengungkapkan kekhawatiran atas semakin berkembangnya China.
Wakil Menteri Luar Negeri China memanggil Duta Besar Jepang untuk China untuk ajukan protes resmi.
Dikutip dari The Guardian, Kementerian itu mengajukan protes atas apa yang disebut sebagai “kehebohan seputar masalah terkait China" pada pertemuan G7 di Hiroshima, Jepang, akhir pekan lalu.
Pada Sabtu (20/5/2023), para pemimpin G7 mengeluarkan komunike yang memperingatkan China atas aktivitas militerisasi di kawasan Asia-Pasifik.
Baca Juga: Rusia dan China Bersatu Melawan G7, Tuduh Kelompok Itu Halangi Perdamaian Internasional
Meski begitu, mereka menyatakan bahwa blok tersebut menginginkan hubungan yang konstruktif dan stabil dengan Beijing.
Mereka juga menyampaikan kritik terselubung kepada Beijing, menyerukan perdamaian dan stabilitas di domain maritim Indo-Pasifik.
Hal itu membuat Wakil Menteri Luar Negeri China, Sun Weidong pada Minggu (21/5/2023), mengeklaim Jepang telah berkolaborasi dengan negara lain di pertemuan itu melalui kehiatan dan deklarasi bersama untuk mencorang dan menyerang China.
Selain itu juga karena mencampuri urusan dalam negeri China.
Ia mengatakan tindakan Jepang merugikan kepentingan kedaulatan, keamanan dan pembangunan dan bahwa China sangat tak puas dan dengan tegas menentang mereka.
Baca Juga: Jokowi Akan Bertemu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Indonesia Besok, Ini yang Akan Dibicarakan
“Jepang harus memperbaiki pemahamannya tentang China, memahami otonomi strategis,” kata Sun.
“Dan benar-benar mendorong pembangunan hubungan bilateral yang stabil dengan sikap yang konstruktif,” katanya.
Para pejabat Jepang mengatakan posisi negara mereka terhadap China konsisten.
Sedangkan Duta Besar Jepang untuk China, Hideo Tarumi, mengatakan G7 akan terus mengacu pada isu-isu yang menjadi perhatian bersama, selama China tak mengubah perilakunya.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.