MANIPUR, KOMPAS.TV - Kerusuhan etnis terjadi di negara bagian Manipur, India, dan menyebabkan puluhan orang tewas.
Kerusuhan dimulai pada awal pekan ini setelah unjuk rasa oleh masyarakat adat menentang langkah untuk memberikan status kesukuan kepada kelompok etnis utama di negara bagian itu.
Diperkirakan lebih dari 30 orang tewas karena kerusahan tersebut, sedangkan pada laporan lainnya angka kematian diyakini mencapai 54 orang.
Sedangkan 10.000 orang dilaporkan telah dipindahkan.
Baca Juga: Jill Biden Takjub dengan Upacara Penobatan Raja Charles III: Benar-Benar Sureal Bisa Mengalami Ini
Para perusuh menyerang rumah, kendaraan, gereja dan kuil.
Ribuan tentara pun telah dikirim untuk menjaga ketertiban.
Akses internet telah diputus dan jam malam diberlakukan di beberapa distrik di Manipur.
Negara Bagian tetangga telah mulai mengevakuasi siswa mereka dari Manipur, yang berada di timur laut di India dan berbatasan dengan Myanmar.
Dikutip dari BBC, Minggu (7/5/2023), pihak tentara mengatakan telah membuat situasi terkontrol.
Namun Pemerintahan Nasionalis-Hindu yang dipimpin BJP di negara bagian tersebut telah dituduh tidak cukup berbuat untuk menghindari kekerasan.
Anggota dari komunitas Meitei, yang setidaknya sebanyak 50 persen dari negara bagian itu telah menuntut inklusi di bawah kategori Suku Terjadwal selama bertahun-tahun.
India mencadangkan pekerjaan pemerintah, penerimaan perguruan tinggi, dan kursi terpilih di semua tingkat pemerintahan bagi komunitas di bawah kategori ini, untuk memperbaiki sejarah yang telah menolak kesempatan yang sama bagi mereka.
Status ini akan memberi masyarakat Meitei akses ke lahan hutan dan menjamin mereka sebagian dari pekerjaan pemerintah dan tempat di Lembaga pendidikan.
Namun, suku-suku lain khawatir mereka akan kehilangan kendali atas tempat tinggal leluhur mereka di hutan.
Baca Juga: Pangeran Harry Tak Pakai Seragam Militer di Penobatan Raja Charles, Saudara Putri Diana Tak Diundang
Pada Selasa (2/5), ribuan orang suku dari distrik negara bagian berpartisipasi dalam pawai yang dipanggol oleh Persatuan Pelajar Semua Suku Manipur untuk menentang tuntutan komunitas Meitei.
Sehari kemudian, unjuk rasa serupa berubah menjadi kekerasan.
Kemudian memicu kerusuhan di distrik lain yang kemudian menyebar.
Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kerusuhan tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.