Kompas TV internasional kompas dunia

Jumlah Jasad Pengikut Sekte Sesat di Kenya yang Ditemukan Tembus 90

Kompas.tv - 27 April 2023, 14:32 WIB
jumlah-jasad-pengikut-sekte-sesat-di-kenya-yang-ditemukan-tembus-90
Sebanyak 90 jasad pengikut sekte sesat di Kenya telah ditemukan. Sebanyak 17 ditemukan pada Selasa (25/4/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

NAIROBI, KOMPAS.TV - Jumlah jasad pengikut sekte sesat di Kenya yang mengajarkan kelaparan dilaporkan telah mencapai 90.

Jumlah tersebut menyusul dilakukannya penggalian lebih lanjut di sebuah hutan.

Hal tersebut diungkapkan Associated Press, Selasa (25/4/2023).

Sebagian besar korban tewas ditemukan di kuburan tunggal dan massal yang dangkal.

Baca Juga: Presiden Kenya Marah 47 Mati Kelaparan karena Ritual Sekte Sesat: Terorisme, Kriminal Menyaru Pastor

Beberapa dari mereka ada yang ditemukan dalam kondisi hidup dan kurus kering.

Tapi tak lama kemudian mereka akhirnya meninggal.

Angka kematian dikhawatirkan bakal bertambah karena Palang Merah lokal melaporkan lebih dari 200 orang hilang.

Tim forensik dari kepolisian Kenya telah menjelajahi suatu situs seluas sekitar 323 hektare di mana Gereja Good News International berada.

Sejumlah jasad pun telah dibawa keluar dari hutan Shakahola di sebelah timur Kenya.

Gambar menunjukkan gubuk lumpur dengan atap rumbia yang tersebar di antara pepohonan.

Pemimpin gereja, Pendeta Paul Ntenghe Makenzi, telah ditahan dan dituduh menyuruh orang-orang untuk melaparkan diri agar bertemu Yesus.

Ia membantah telah melakukan kesalahan dan media Kenya melaporkannya telah menolak untuk makan dan minum.

Baca Juga: Mengerikan! Durasi Gelombang Panas di India Diprediksi akan Meningkat hingga 18 Hari pada 2060

Makenzi ditangkap pada 14 April 2023 ketika suatu tempat di daerah Kilifi digerebek polisi. Sebanyak 14 anggota sekte sesatnya juga ditahan bersama Makenzi.

Tetapi, beberapa anggota sekte melarikan diri ketika pihak berwenang tiba.

Sebagian besar dari mereka sudah tak mampu berjalan atau bicara.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x