RIYADH, KOMPAS.TV - Astronot Uni Emirat Arab (UEA), Sultan Al-Neyadi, membagikan rekaman indah kota Makkah, Ka'bah dan Madinah seperti yang dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), seperti laporan Arab News, Rabu (19/4/2023).
Al-Neyadi berkisah, saat itu dirinya tengah memperbesar dan memperkecil rekaman bagian barat Arab Saudi pada malam hari. Klip pertama menunjukkan kota Madinah, kemudian beralih ke Jeddah sebelum menampilkan Makkah, dengan Ka'bah bersinar paling terang dari luar angkasa.
Al-Neyadi menyebut pemandangan itu 'sungguh indah'.
"Mereka bersinar seperti bintang, dan ini adalah salah satu pemandangan terindah yang pernah saya lihat," katanya dalam video yang diunggah ke akun Twitternya @Astro_Alneyadi.
Al-Neyadi menyebut rekaman video Makkah dan Madinah dari luar angkasa itu sebagai "hadiah untuk anak-anak Salman di malam yang diberkati ini".
Astronot UEA itu tiba di stasiun yang melayang di jalur orbit 408 km di atas permukaan bumi itu pada 3 Maret 2023.
Memotret dari luar angkasa adalah salah satu "kegiatan favoritnya", kata Al-Neyadi sambil berbagi gambar yang menakjubkan tentang badai pasir bulan lalu.
Sultan Al-Neyadi akan menjadi orang Arab pertama yang menyelesaikan spacewalk ketika keluar dari ISS pada 28 April.
Dia mengikuti jejak astronot Arab lainnya termasuk Emirati Hazzaa al-Mansouri yang menjadi orang Arab pertama di ISS pada tahun 2019, dan Pangeran Arab Saudi Sultan bin Salman yang menjadi orang Arab pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada tahun 1985.
Baca Juga: Arab Saudi Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS
— Sultan AlNeyadi (@Astro_Alneyadi) April 17, 2023
Kenangan hidup astronot Emirat Sultan Neyadi sebagai mahasiswa di Inggris juga diungkap setelah dia melintasi Selat Inggris dari luar angkasa.
Sultan Al Neyadi, yang memulai misi jangka panjang pertama dunia Arab di Stasiun Luar Angkasa Internasional, lulus dari University of Brighton dengan gelar di bidang teknik elektronik dan komunikasi pada tahun 2004.
Kebangkitannya yang meroket langsung diikuti dengan banjirnya minat adik-adik di mantan universitasnya.
"Melihat Selat Inggris yang ikonik, saya teringat waktu saya jadi mahasiswa di Inggris, dan saya dibawa kembali ke saat-saat di mana jalur air ini mengubah jalannya sejarah," tweet Al Neyadi, 41 tahun, hari Selasa, (18/4/2023)
Prof Debra Humphris, wakil rektor Universitas Brighton, memuji prestasi luar biasa mantan mahasiswa tersebut.
“Ini adalah pencapaian yang langka dan luar biasa dari Sultan, dan yang mencerminkan dedikasi dan kerja keras yang sangat besar,” kata Prof Humphris sebelumnya kepada The Argus, sebuah surat kabar yang berbasis di Brighton.
“Atas nama semua orang di University of Brighton, kami mendoakan yang terbaik untuk misinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional."
Baca Juga: Saat Astronot Muslim Lalui Bulan Ramadan di Luar Angkasa, Bagaimana Ia Jalani Puasa?
Sultan Al Neyadi adalah seorang astronot Uni Emirat Arab dan salah satu dari dua astronot pertama dari Uni Emirat Arab, bersama dengan Hazza Al Mansouri.
Al Neyadi adalah satu dari dua orang yang dipilih dari 4.022 kandidat untuk menjadi astronot Emirat pertama, setelah serangkaian tes mental dan fisik di UEA dan Rusia. Dia menjalani Program Astronot UEA di Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid .
Pada 3 September 2018, Perdana Menteri UEA Mohammed bin Rashid Al Maktoum menulis di Twitter, "Hari ini kami mengumumkan astronot pertama kami ke Stasiun Luar Angkasa Internasional: Hazza Al Mansouri dan Sultan Al Nayadi. Hazza dan Sultan mewakili semua anak muda Arab dan mewakili puncak ambisi UEA."
Al Mansouri diluncurkan dengan Soyuz MS-15 pada 25 September 2019 untuk misi sekitar delapan hari di ISS sebelum kembali ke Bumi pada 3 Oktober 2019. Kini, Sultan Al Neyadi mengangkasa dan mengirimkan rekaman video indah kota suci Makkah, Kaabah, Madinah, dan kota Jeddah Arab Saudi.
Sumber : Arab News/Al-Arabiya/Khaleej Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.