Emmenis adalah orang pertama yang tiba di tempat kejadian dan melihat semua orang turun dari pesawat.
"Terlihat terguncang," kata Emmenis, tetapi semua aman berkat Erasmus.
"Dia tetap tenang dan mendaratkan pesawat dengan Kobra Cape yang sangat berbisa tersembunyi di bawah kursinya," kata Emmenis.
Kobra Cape adalah salah satu spesies kobra paling berbahaya di Afrika karena kekuatan bisa racunnya.
Drama belum berakhir bagi pilot yang malang itu.
Johan de Klerk, penangkap ular di Welkom, bersama tim insinyur penerbangan mencari ular kobra selama hampir dua hari, tetapi pada Rabu masih belum menemukan keberadaannya dan tidak yakin apakah kobra itu sudah keluar tanpa terdeteksi.
Baca Juga: King Kobra di Swedia Kabur dari Kandang, Bikin Publik Panik, Seminggu Kemudian Pulang Sendiri
Perusahaan teknik Erasmus yang mempekerjakan Erasmus menginginkan pesawatnya kembali di kota Mbombela di utara Afrika Selatan.
Jadi, Erasmus harus terbang kembali ke rumah dalam perjalanan selama 90 menit dengan kemungkinan kobra masih berada di dalam pesawat.
Tidak mengherankan, penumpangnya memutuskan mencari cara lain untuk pulang.
Kali ini Erasmus mengambil beberapa tindakan pencegahan. Ia mengenakan jaket tebal, membungkus selimut di sekitar kursinya, dan memiliki pemadam api, semprotan pengusir serangga, dan tongkat golf di dekatnya di kokpit.
"Saya bisa bilang saya sangat waspada," kata Erasmus.
Ular kobra tidak muncul kembali dalam penerbangan tersebut dan pesawat kini telah dibongkar sepenuhnya, tetapi tidak ada tanda-tanda ular tersebut, kata Erasmus.
Teorinya adalah ular masuk sebelum Erasmus dan penumpangnya berangkat dari kota Worcester di Provinsi Cape Barat, di mana Kobra Cape biasanya ditemukan di Afrika Selatan.
Mungkin ular itu keluar di Welkom atau masih bersembunyi di dalam pesawat.
"Saya harap dia menemukan tempat untuk pergi," kata Erasmus. "Tapi bukan di pesawat saya."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.