Kantor Berita Korea Utara, KCNA, mengatakan senjata baru itu bisa diluncurkan dari pantai, atau ditarik dan kemudian dilepaskan dari sebuah kapal.
Kim Jong-un dilaporkan juga mengamati uji senjata konvensional sebagai bagian dari latuhan tiga hari yang dimaksudkan untuk mengirim pesan ke AS dan Korea Selatan setelah latihan mereka sendiri.
Korea Utara telah melakukan uji tembak rudal jelajah ke sasaran di laut dan meluncurkan rudal dari kapal selam selama dua pekan terakhir.
Semua rudal itu diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir.
Namun analis militer merasa skeptis bahwa Korea Utara memiliki teknologi yang membuat kepala nuklir mereka menjadi lebih canggih, memiliki jarak yang lebih jauh, setidaknya untuk saat ini.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal, Peluncuran Keempat dalam Sepekan
Korea Utara juga telah menunjukkan kemampuan untuk mencapai daratan AS dengan rudal balistik antarbenua yang lebih besar.
Tetapi mereka belum menunjukkan kemampuan untuk membuat hulu ledak nuklir yang mampu dipasang ke salah satu senjata.
Menurut Profesor di Universitas Seoul untuk Studi Korea Utara, Kim Dong-yub menegaskan klaim Korea Utara terkait drone bawah air itu tak bisa diverifikasi.
Uji coba tersebut menurutnya bertujuan mendemonstrasikan senjata yang mampu mencapai Pelabuhan Korea Selatan, dibandingkan menunjukkan kemampuan nuklir.
Sumber : CBS News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.