“Saya selalu kelaparan. Jatah bahan pokok tak pernah cukup,” ujarnya.
“Makanan hanya semangkuk nasi dengan sup kol, serta lobak asin dan kol,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tak diberikan pembalut oleh militer.
“Mereka malahan memberikan kami kain kasa satu meter, yang saya bagi menjadi empat bagian untuk digunakan, bahkan dicuci dan digunakan kembali,” ucap Kim.
“Bahkan saat menjadi perwira kami tidak mendapatkan pembalut” tambahnya.
Kim membelot dari Korea Utara pada 2009, dan tiba di Korea Selatan dua tahun kemudian.
Saat ini ia mengelola saluran YouTube miliknya yang membicarakan mengenai pengalamannya di militer Korea Utara.
Pernyataan Kim tersebut memberikan gambaran langka tentang kehidupan perempuan di militer Korea Utara.
Baca Juga: Mengerikan! Buaya Besar Sepanjang 2,5 Meter Ada di Loteng Rumah yang Tengah Dibangun
Menurut perkiraan Korea Selatan, sekitar 20 persen dari seluruh Angkatan bersenjata Korea Utara adalah perempuan.
Setiap pria Korea Utara harus melakoni wajib militer selama tujuh atau delapan tahun.
Sedangkan untuk perempuan yang mendaftar harus melayani di militer selama lima tahun.
Pendaftaran tentara perempuan dikatakan bersifat sukarela, tetapi pemerintah Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir sangat mendorong perempuan untuk bergabung, hingga titik seperti kewajiban.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.