ANTAKHYA, KOMPAS.TV - Gempa besar yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu memunculkan kisah-kisah traumatis yang dialami anak-anak.
Dilaporkan banyak anak yang mengalami gangguan mental setelah gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 dan 7.5 mengguncang awal bulan ini.
Salah satunya adalah Salma, 15 tahun, putri dari Samer Sharif, 51 tahun.
Salma yang menyaksikan kematian saudara dan ibunya saat gempa, meyakini dirinya sudah menjadi yatim piatu. Namun akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan ayahnya.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Gempa Turkiye dan Suriah Capai 47.000 Orang Lebih
Sharif mengatakan setelah gempa terjadi, ia diberi tahu bahwa Salma, putranya yang berusia 10 tahun Mohammed dan mantan istrinya, yang tinggal di Antakhya, telah tewas.
Sharif mengatakan ia melakukan perjalanan selama dua hari, dan pergi ke Istanbul di mana ia tinggal dengan keluarga saudarinya.
Di sana, ia kemudian menerima berita bagus yang mengatakan putrinya masih hidup, dan mulai pulih di rumah sakit.
Mereka akhirnya kembali bertemu, namun keduanya tidak lagi sama, khususnya Salma.
“Ia biasa berlompatan seperti kupu-kupu. Kini, secara psikologi ia telah hancur,” kata Sharif, dilansir CNN, Jumat (24/2/2023).
Sharif mengatakan Salma terus merasa bingung, dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan telepon, dan tidak makan dengan lahap.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.