Lebih dari 108.000 orang terluka di Turki setelah gempa berkekuatan 7,8 yang terjadi pada pukul 04:17 pagi, 6 Februari 2023 dan gempa berkekuatan 7,5 yang diduga dipicu gempa pertama sembilan jam kemudian.
Koordinator kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Muhannad Hadi, mengatakan jumlah korban tewas di negara itu berkemungkinan akan meningkat lebih lanjut karena tim berjuang untuk memindahkan puing-puing di daerah yang terkena dampak paling parah.
Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, Hadi membela respons PBB terhadap bencana tersebut, yang disebut banyak orang di Suriah, lamban dan tidak memadai.
Baca Juga: KBRI Damaskus Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Suriah, Bantuan Jakarta Menyusul
Hadi mengatakan PBB mendesak “semua orang untuk mendepolitisasi situasi kemanusiaan dan fokus mendukung kami untuk menjangkau orang-orang.”
PBB telah melaporkan jumlah korban tewas sekitar 6.000 orang di seluruh Suriah, termasuk 4.400 di barat laut yang dikuasai pemberontak.
Angka itu lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh otoritas pemerintah di Damaskus dan pejabat pertahanan sipil di barat laut, yang telah melaporkan masing-masing 1.414 dan 2.274 kematian.
Jika akurat, itu akan mendorong angka kematian gabungan di Suriah dan Turki menjadi jauh di atas 42.000.
“Kami berharap jumlahnya tidak bertambah banyak,” kata Hadi.
“Tapi dari apa yang kami lihat … kehancuran gempa ini benar-benar tidak memberi kami banyak harapan bahwa ini akan menjadi akhirnya.”
Sumber : Kompas TV/Kemlu RI/Antara/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.