BRUSSEL, KOMPAS.TV - Ukraina kembali meminta jet tempur dari negara-negara Barat jelang pertemuan kelompok negara penghubung Ukraina di markas NATO di Brussel, Belgia. Namun, sekutu Ukraina di NATO menyebut Kiev kini lebih butuh amunisi, bukan jet tempur.
Di Brussel, Selasa (14/2/2023), ketika ditanya wartawan tentang bantuan militer yang dikehendaki Kiev, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menunjukkan gambar jet tempur.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mendesak negara-negara Barat untuk mengirim jet tempur ketika mengunjungi London, Paris, dan Brussel pada pekan lalu. Kiev mengaku butuh jet untuk mendepak Rusia setelah negara-negara Barat memberi mereka tank modern.
Baca Juga: Rusia Terus Merangsek ke Arah Bakhmut dan Perkuat Pertahanan di Ukraina Selatan
Sikap negara-negara NATO sendiri sejauh ini terbelah mengenai permintaan jet tempur Ukraina. Amerika Serikat (AS) menegaskan tak akan kirim jet tempur. Sedangkan Inggris Raya dan Belanda mengaku mempertimbangkan opsi tersebut.
Sementera itu, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius beranggapan bantuan amunisi dan sistem pertahanan udara lebih urgen untuk Ukraina dibanding jet tempur.
"Latihan untuk sekadar menerbangkan mereka (jet Barat) makan waktu beberapa bulan, itu belum pelatihan untuk menggunakan sistem persenjataan yang ada," kata Pistorius dikutip Associated Press.
Pistorius menambahkan, mitra-mitra Ukraina harusnya fokus pada apa yang terjadi di medan perang hari ini, khsususnya jelang serangan besar yang diduga sedang dipersiapkan Rusia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut Ukraina menggunakan amunisi lebih cepat dari kemampuan sekutu memasok peluru.
Sejumlah kalangan memperkirakan Ukraina menggunakan 6.000-7.000 peluru artileri per hari, sekitar sepertiga dari jumlah yang digunakan Rusia.
Lebih lanjut, Stoltenberg juga meyakini Rusia mempersiapkan serangan besar pada musim semi. Hal tersebut membuat Barat dikejar waktu untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.
"Bagi saya, ini menyorot pentingnya penentuan waktu. Genting untuk memberi Ukraina lebih banyak senjata," kata Stoltenberg.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Ukraina Yakin Putin Tak Punya Kemampuan untuk Serangan Besar-Besaran
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.