Kompas TV internasional kompas dunia

Alasan Gempa Turki-Suriah Berdampak Dahsyat: Gempa Darat 7,8M dan Hiposentrum 18km di Wilayah Padat

Kompas.tv - 7 Februari 2023, 15:27 WIB
alasan-gempa-turki-suriah-berdampak-dahsyat-gempa-darat-7-8m-dan-hiposentrum-18km-di-wilayah-padat
Ilustrasi. Tim tanggap darurat mencari korban di bawah reruntuhan bangunan di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah pada Senin pagi. Gempa 7,8M yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat lalu berdampak parah dan menelan ribuan korban jiwa. Pakar geologi menyebut gempa besar dengan hiposentrum dangkal seperti yang terjadi di Turki-Suriah umumnya berepisentrum di lautan. (Sumber: DIA Images via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

ANKARA, KOMPAS.TV - Gempa 7,8M yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat lalu berdampak parah dan menelan ribuan korban jiwa. Pakar geologi menyebut gempa besar dengan hiposentrum dangkal seperti yang terjadi di Turki-Suriah umumnya berepisentrum di lautan.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa 7,8M ini berepisentrum di daratan, dekat kota Gaziantep, tenggara Turki. Hiposentrum atau titik kedalaman gempanya hanya sekitar 18 kilometer.

Alex Hatem, geolog dari USGS, menyebut banyak gempa susulan besar yang terekam setelah gempa awal. Pada 11 jam pertama usai gempa, tercatat ada 13 gempa susulan yang signifikan, magnitudo paling kecil mencapai 5M.

Baca Juga: Update Kondisi 10 WNI Korban Gempa Turki, Dubes: 4 Sudah Dirawat di RS, 6 Sedang Dievakuasi

Gempa berkekuatan 7,5M pun mengguncang Turki sembilan jam usai gempa pertama. Para pakar masih meneliti apakah gempa 7,5M itu termasuk susulan, tetapi sepakat bahwa gempa itu dan gempa 7,8M yang terjadi paling awal berkaitan.

"Gempa-gempa susulan diperkirakan jelas akan terjadi mengingat skala guncangan utamanya. Kami menduga bakal ada gempa susulan dalam hitungan hari, pekan, dan bulan," kata Hatem dikutip Associated Press, Rabu (7/2).

Gempa dangkal di wilayah padat penduduk dan infrastruktur tua

Margarita Segou, seismolog dari Survei Geologi Inggris Raya (BGS) menyebut gempa Turki-Suriah tergolong gempa kuat, khususnya bagi gempa yang berepisentrum di daratan. Kata Segou, gempa seperti ini umumnya terjadi di lautan.

Pusat gempa pun berada di dekat wilayah padat penduduk. Gaziantep, kota metropolitan dekat pusat gempa, tercatat memuat 1,8 juta penduduk per 2021.

Selain itu, pakar teknik struktur dari USGS, Kishor Jawal menyebut wilayan yang paling terdampak gempa memiliki banyak gedung tua yang tidak tahan gempa. 

Kota-kota utama di Turki seperti Istanbul dikenal memiliki banyak bangunan dengan standar tahan gempa. Namun, Jaswal menyebut area selatan Turki memiliki banyak gedung tinggi berusia tua.

Sementara di Suriah, pembangunan yang berorientasi kecepatan dan perang bertahun-tahun membuat banyak struktur bangunan rentan gempa.

Otoritas setempat melaporkan ribuan bangunan runtuh ketika awal gempa pertama terjadi. Jaiswal menyebut banyak kasus gedung runtuh seperti "panekuk", lantai atas jatuh lurus menimpa lantai bawah, tanda bahwa banginan tidak bisa menyerap guncangan.

Hingga berita ini diturunkan, korban jiwa akibat gempa Turki-Suriah mencapai 4.600 orang. Jumlah korban dikhwatirkan bertambah mengingat proses evakuasi masih berlangsung di tengah cuaca dingin.

Baca Juga: Dunia Gerak Cepat Kirim Tim Penyelamat ke Turki dan Suriah, Berpacu Selamatkan Korban Gempa Bumi


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x