Sukarelawan AS di Ukraina Tewas di Bakhmut, Terbunuh saat Menolong Warga Sipil

BAKHMUT, KOMPAS.TV - Sukarelawan Amerika Serikat (AS) bernama Pete Reed, yang memberikan bantuan ke Ukraina dilaporkan tewas terbunuh di Bakhmut.

Reed dilaporkan terbunuh saat memberikan pertolongan ke warga sipil, Kamis (2/2/2023) lalu.

Terbunuhnya Redd diungkapkan lewat pernyataan Global Response Medicine (GRM), kelompok bantuan kemanusiaan yang ia dirikan.

GRM melalui pernyataannya di media sosial mengungkapkan Reed, yang merupakan veteran marinir AS, terbunuh saat memberikan bantuan dalam sebuah misi bersama organisasi lainnya.

Baca Juga: AS Akhirnya Tembak Balon Mata-Mata China, Jatuh di Laut

“Kemarin, pendiri GRM Pete Reed terbunuh di Bakhmut, Ukraina. Pete adalah fondasi GRM, menjabat sebagai Presiden Dewan selama empat tahun,” bunyi pernyataan tersebut dikutip dari CNN.

“Pada Januari, Pete menjauh dari GRM untuk bekerja dengan Global Outreach Doctors dalam misi di Ukraina dan terbunuh saat memberikan bantuan.” 

Kematian Reed dikonfirmasikan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, yang menyebutnya kematian baru-baru ini dari warga AS di Ukraina.

 

“Kami berhubungan dengan keluarganya dan memberikan bantuan konsuler yang paling memungkinkan,” ujar jubir Kemlu AS.

“Untuk menghormati privasi keluarga selama masa sulit ini, tidak ada yang perlu kami tambahkan.” 

Istri Redd, Alex Kay Potter, menuliskan di Instagram bahwa suaminya tak hanya hidup untuk tugasnya, tetapi juga mati demi menyelamatkan nyawa anggota tim lainnya.

“Ia mengevakuasi warga sipil dan merespons mereka yang terluka ketika ambulans-nya ditembaki,” tulis Potter dalam unggahannya di Instagram.

Baca Juga: Waduh, Petinggi Kemhan Ukraina Dituduh Korupsi Dana Pembangunan Barak Rp2,1 Miliar

“Ia tewas melakukan sesuatu yang sangat ia kuasai, apa yang memberikannya hidup, dan sangat dicintainya, dan tampaknya dengan melindungi anggota timnya dengan tubuhnya,” tambahnya.

Reed sendiri kerap turun di sejumlah daerah konflik untuk memberikan bantuan medis untuk warga sipil.

Ia sebelumnya memimpin tim medis pada pertempuran di Mosul, Irak, di mana ia merawat lebih dari 10.000 pasien trauma.

Bakhmut sendiri saat ini merupakan lokasi pertempuran sengit antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini.