BANGKOK, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Thailand Damrongsak Kittiprapas meminta maaf usai tujuh anggotanya diduga memeras uang seorang aktris asal Taiwan Charlene An yang tengah liburan di Bangkok.
Charlene An menceritakan kronologi bahwa ada tujuh anggota polisi Thailand mencoba memeras uangnya.
Awalnya, Charlene dan sejumlah teman-temannya yang sedang jalan-jalan pada dini hari di Bangkok, tiba-tiba dihentikan oleh polisi.
Lalu, sang aktris dan kawan-kawannya digeladah di pos pemeriksaan tertanggal 5 Januari 2023 pukul 03.00.
Baca Juga: Korban Tewas Bom di Masjid Pakistan Tembus 100 Orang, Pemerintah Tuduh Taliban
Sang aktris mengklaim bahwa sejumlah polisi tersebut mengancamnya dengan tuntutan pidana. Sebabnya, sang aktris memiliki sebuah rokok elektrik.
Lalu, Charlene An harus membayar 27 ribu bath Thailand atau sekitar Rp12,3 juta sebelum diizinkan pergi.
Pihak Kepolisian Thailand menyebut bahwa ketujuh polisi yang berpangkat kapten (2 orang), sersan mayor senior (2 orang), dan tiga sersan yang ada di pos pemeriksaan kala kejadian itu terjadi, untuk sementara dinonaktifkan. Ketujuh polisi tersebut juga sedang diselidiki.
Baca Juga: Jelang Hari Valentine, Program Kondom Gratis Dibagikan di Thailand, Cegah Kehamilan Remaja dan PMS
Lantaran hal tersebut, Kepala Kepolisian Thailand Damrongsak Kittiprpas meminta maaf kepada Charlene An dan rekan-rekannya.
“Jika ada kesalahan, maka saya sebagai kepala organisasi ini, saya meminta maaf kepada para korban yang terdampak,” kata Kepala Kepolisian Thailand Damrongsak Kittiprapas, Senin (31/1/2023), dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga: Kelompok Lintas Agama dan Masyarakat Swedia Kutuk Pembakaran Al-Qur'an oleh Politisi Denmark
“Masih banyak polisi yang baik. Kita harus mendorong yang baik, dan menangani yang buruk. Saya ingin meyakinkan semua orang bahwa saya akan melakukan yang terbaik."
"Saya ingin menekankan bahwa banyak pengunjung datang ke kota kami. Polisi imigrasi, polisi wisata, dan polisi lokal harus menjaga wisatawan dengan sebaik-baiknya,” tambah dia.
Sumber : Kompas TV/South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.