SEOUL, KOMPAS.TV – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Senin (30/2/2023), mendesak Korea Selatan meningkatkan dukungan militer termasuk senjata, untuk Ukraina.
Dia memberi contoh negara-negara yang sudah mengubah kebijakan mereka mengenai larangan memberikan senjata kepada negara-negara yang berkonflik, menyusul serangan Rusia ke Ukraina.
Setelah Seoul, Stoltenberg akan mendatangi Jepang. Kunjungannya bertujuan memperkuat hubungan dengan sekutu-sekutu Amerika Serikat (AS) dalam menghadapi perang di Ukraina dan meningkatnya persaingan dengan China.
Stoltenberg berterima kasih kepada Korea Selatan atas bantuannya kepada Ukraina. Tetapi dia mendesak Seoul berbuat lebih banyak dan menambahkan, ada "kebutuhan mendesak" untuk amunisi.
“Saya mendesak Republik Korea untuk melanjutkan dan meningkatkan isu khusus dukungan militer,” kata Stoltenberg.
“Pada akhirnya, ini keputusan yang harus Anda buat, tetapi saya akan mengatakan beberapa sekutu NATO yang punya kebijakan untuk tidak mengekspor senjata ke negara-negara yang sedang berkonflik sekarang sudah mengubah kebijakan itu.”
Dalam pertemuan dengan pejabat senior Korea Selatan, Stoltenberg berpendapat peristiwa di Eropa dan Amerika Utara saling berhubungan dengan kawasan lain, dan aliansi tersebut ingin membantu mengelola ancaman global dengan meningkatkan kemitraan di Asia.
Korea Selatan menandatangani kesepakatan besar untuk menyediakan ratusan tank, pesawat, dan senjata lainnya kepada anggota NATO, Polandia, sejak perang dimulai.
Tetapi Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan konstitusi negaranya melarang penyediaan senjata untuk negara-negara yang berkonflik. Hal itu turut membuat penyediaan senjata bagi Ukraina mengalami kesulitan.
Baca Juga: Rusia Klaim Bombardir Amunisi dan Senjata Kiriman Nato
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.