Kompas TV internasional kompas dunia

Komet Langka Melintas Dekat Bumi Pada 1 Februari 2023, Terakhir 50.000 Tahun Lalu Zaman Neanderthal

Kompas.tv - 8 Januari 2023, 02:19 WIB
komet-langka-melintas-dekat-bumi-pada-1-februari-2023-terakhir-50-000-tahun-lalu-zaman-neanderthal
Sebuah komet yang baru ditemukan dapat terlihat dengan mata telanjang saat melewati Bumi dan Matahari beberapa minggu mendatang, terakhir 50.000 tahun lalu, kata para astronom (Sumber: Virtual Telescope Project - Europe)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Untuk Belahan Bumi Utara, Dr Biver menyarankan minggu terakhir bulan Januari, ketika komet melintas di antara konstelasi Ursa Minor dan Ursa Major.

Bulan baru selama akhir pekan 21-22 Januari menawarkan peluang bagus bagi pengamat bintang, katanya.

“Kami juga bisa mendapatkan kejutan yang menyenangkan dan objeknya bisa dua kali lebih terang dari yang diperkirakan,” tambah Dr Biver.

Dr Prince mengatakan kesempatan lain untuk menemukan komet di langit akan datang pada 10 Februari, saat melintas di dekat Mars.

Komet tersebut menghabiskan sebagian besar hidupnya setidaknya 2.500 kali lebih jauh dari Bumi dari Matahari.

Dr Biver mengatakan, komet itu diyakini berasal dari Awan Oort, teori bola luas yang mengelilingi tata surya yang merupakan rumah bagi benda-benda es misterius.

Baca Juga: Asteroid yang Sengaja Dihantam Wahana Luar Angkasa Berhasil Bergeser Orbitnya

Sebuah komet yang baru ditemukan dapat terlihat dengan mata telanjang saat melesat melewati Bumi dan Matahari dalam beberapa minggu mendatang untuk pertama kalinya dalam 50.000 tahun. Komet itu disebut C/2022 E3 (ZTF) (Sumber: Wikipedia)

Terakhir kali komet melewati Bumi adalah selama periode Paleolitik Muda ketika manusia Neanderthal masih menjelajahi bumi.

Dr Prince mengatakan kunjungan komet berikutnya ke tata surya bagian dalam diperkirakan terjadi dalam 50.000 tahun lagi.

Namun Dr Biver mengatakan ada kemungkinan setelah kunjungan ini, komet tersebut akan terlontar secara permanen dari tata surya.

Di antara mereka yang mengamati dengan cermat adalah James Webb Space Telescope. Namun, itu tidak akan mengambil gambar, melainkan memelajari komposisi komet, kata Dr Biver.

Semakin dekat komet ke Bumi, semakin mudah bagi teleskop untuk mengukur komposisinya. “Saat Matahari mendidih dari lapisan terluarnya," kata Dr Prince.

"Pengunjung langka ini akan memberi kita informasi tentang penghuni tata surya kita jauh di luar planet yang paling jauh," tambahnya.

 




Sumber : Straits Times/Virtual Telescope Project




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x