BEOGRAD, KOMPAS.TV - Presiden Serbia Aleksandar Vucic berjanji mempertahankan pendiriannya untuk terus menolak sanksi ke Rusia.
Namun, ia mengungkapkan, ada syarat yang harus dipenuhi Rusia, yaitu tidak mengancam kepentingan vital Serbia.
Hal tersebut diungkapkan pemimpin negara pecahan Yugoslavia tersebut, Jumat (30/12/2022).
“Kami mengalami tahun yang sulit, melihat setiap kemungkinan kemunafikan, tetapi kami juga melihat betapa berprinsip dan akuratnya posisi kami (tentang sanksi terhadap Rusia),” tuturnya dilansir dari TASS.
Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Berbicara via Video, Sepakat Kedua Negara akan Lebih Dekat secara Bilateral
Baca Juga: Keras! Rusia Ogah Turuti Tiga Permintaan Damai dari Volodymyr Zelenskyy
“Kami akan melihat berapa lama dapat mempertahankan posisi ini selama tidak mengorbankan kepentingan vital negara ini, tetapi dalam hal apa pun, kami tidak akan melepaskan posisi ini dengan mudah,” tambahnya.
Sejak Rusia meluncurkan operasi militer ke Ukraina pada Februari lalu, Vucic seperti berdiri di dua kaki.
Pada pertemuan di Dewan Keamanan PBB, Serbia mendukung kedaulatan teritorial Ukraina.
Namun, Vucic menegaskan mereka tak akan memberikan sanksi kepada Rusia.
Sang presiden pun menegaskan bahwa negaranya untuk sementara menghentikan latihan bersama tentara dan kepolisian dengan sekutu asing.
Ia mencatat bahwa Serbia memandang Rusia dan Ukraina sebagai negara Eropa.
Vucic sangat menyesalkan denbgan apa yang terjadi di Eropa Timur, dan menegaskan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kiev.
Rusia sendiri didera sejumlah sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya atas serangan ke Ukraina.
Namun, hal itu tak lantas menghentikan serangan Moskow ke Ukraina, yang hingga kini masih belum diketahui kapan akan berakhir.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.