MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov membantah pernyataan Kosovo bahwa Rusia menebarkan "pengaruh destruktif" di negara itu. Pernyataan itu dilontarkan Kosovo sehubungan eskalasi situasi di perbatasan dengan Serbia yang memanas belakangan ini.
Peskov menegaskan Serbia adalah negara berdaulat dan mengambil tindakan berdasarkan kepentingan sendiri. Ia membantah klaim bahwa Rusia berupaya mendestabilisasi Balkan.
"Serbia adalah negar berdaulat. Dan sangat keliru untuk mencari-cari pengaruh destruktif Rusia di sini," kata Peskov dikutip TASS, Rabu (28/12/2022).
"Pada dasarnya, Serbia mempertahankan hak komunitas Serb yang tinggal di seberang dalam kondisi sulit. Dan mereka bereaksi keras jika hak-hak itu dilanggar," lanjutnya.
Baca Juga: Balkan Memanas! Serbia Siagakan Militer dalam Kondisi Siap Tempur di Perbatasan Kosovo, Ada Apa?
Perbatasan Serbia-Kosovo memanas usai kedua pihak sama-sama menyiagakan angkatan bersenjata. Pasukan perdamaian pimpinan NATO di Kosovo, KFOR telah meminta kedua pihak untuk menahan diri.
Beograd menuduh Pristina mendiskriminasi etnis Serb yang berada di Kosovo. Negara itu adalah bekas provinsi Serbia yang memerdekakan diri pada 2008 silam usai mengalami perang pada 1998-1999.
Lebih lanjut, Peskov mengaku Rusia memonitor secara saksama situasi di sekitar Serbia-Kosovo. Ia menyebut Moskow hanya akan mengambil langkah setelah melalui pengamatan jeli.
"Kami memiliki hubungan persekutuan, sejarah, spiritual, dan hubungan lain yang sangat dekat dengan Serbia. Dan tentu saja, kami mendukung Beograd dalam langkah-langkah yang ditempuhnya," kat Peskov.
Baca Juga: Turis Serbia Ditangkap di Yunani, Ternyata Buron Penjahat Perang Yugoslavia
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.