Mereka memberi tahunya bahwa seorang manajer area telah mengakses akun TikTok-nya.
Manajer itu lalu melapor kepada perusahaan bahwa Piedad melakukan goyangan bokong yang tak sesuai dengan kondisi kesehatan yang katanya dideritanya.
Departemen Sumber Daya Manusia Semark AC Group SA pun memonitor akun Piedad, dan mengonfirmasi bahwa kondisi punggungnya cukup baik sehingga ia bisa melakukan goyangan itu.
“Apa yang awalnya didiagnosis sebagai proses singkat dalam hal penyembuhan telah menjadi video viral, yang menunjukkan penipuan dalam sistem tunjangan dan kurangnya rasa hormat terhadap perusahaan dan rekan-rekannya,” bunyi surat pemecatan Piedad, seperti dibacakan dalam sidang pengadilan.
Piedad menggugat keputusan perusahaan untuk memecatnya ke pengadilan sejak tahun lalu.
Namun, usahanya untuk membatalkan keputusan tersebut gagal.
Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Nama 'Messi' Dilarang Dipakai Bayi di Kampung Halamannya
Pengadilan Tinggi menguatkan hukuman yang sebelumnya dijatuhkan Pengadilan Sosial 2 Burgos, yang memihak perusahaan.
Hakim memutuskan, selama 8,5 bulan cuti karena mengaku menderita sakit punggung, Piedad mengunggah beberapa video ke jejaring sosial TikTok.
Hakim mengatakan ia melakukan tarian dan melakukan gerakan yang "tak sesuai dengan penyakitnya."
Piedad yang biasa mengunggah video lewat akun bernama “rebecamelcas”, masih memiliki opsi untuk mengajukan banding atas pemecatannya ke Mahkamah Agung.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.