KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa 50% fasilitas energi di Ukraina telah hancur akibat serangan rudal Rusia. Pernyataan itu dilontarkan Zelenskyy ketika melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin (12/12/2022).
Jelang musim dingin, Ukraina kerap diserang dengan serangan jarak jauh Rusia, baik dengan rudal, roket, atau serangan udara. Serangan semakin gencar usai pasukan Ukraina memukul mundur Rusia di Kherson dan Kharkiv serta diduga mengebom jembatan di Semenanjung Krimea.
Baca Juga: Ukraina Desak NATO, Minta Lebih Banyak Senjata untuk Bekal Musim Dingin dan Hadapi Rusia
Melansir TASS, Zelenskyy juga berterima kasih atas bantuan AS dalam restorasi jaringan energi Ukraina. Zelenskyy juga mengaku berharap Kiev dan Washington semakin memperdalam kerja sama di bidang ini.
Di lain sisi, Zelenskyy juga mendesak Biden agar AS mengirimkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pertahanan udara Ukraina. Sebaliknya, Biden menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk memberi bantuan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan untuk Ukraina. Biden juga mengaku akan "menyeret Rusia ke keadilan."
Selama 10 bulan perang, Ukraina menorehkan sejumlah kemajuan di garis depan dengan mendesak Rusia di front timur dan selatan. Namun, serangan jarak jauh Rusia yang kerap menyasar fasilitas energi terus mengkhawatirkan Ukraina.
Pada Senin (12/12), Ukraina dilaporkan sukses menghancurkan markas Wagner Group, tentara bayaran pro-Rusia di Luhansk.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.