RIYADH, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping akhirnya tiba di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (7/12/2022), untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Xi pun disambut dengan 'karpet merah' oleh Pemerintah Arab Saudi saat turun dari pesawat.
Mohammed Bin Salman memberikan sambutan kepada Xi, melebihi sambutannya kepada sekutunya, Amerika Serikat (AS).
Empat jet tempur dari Angkatan Udara Arab Saudi mendampingi pesawat Xi setelah masuk ke wilayah udara negara itu.
Baca Juga: Tragedi Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Disorot Media Asing, Laporkan Satu Polisi Tewas
Kemudian mereka dikawal untuk mendarat dengan enam jet akrobatik yang mengeluarkan jejak asap berwarna hijau.
Stasiun TV Saudi memperlihatkan Xi menuruni pesawat kepresidenan China di Bandara Internasional King Khalid.
Xi pun diterima oleh Gubernur Riyadh, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz, dan Menteri Luar Negeri Arab Suadi, Pangeran Faisal bin Farhan bin Abudllah,
Selain diberikan sambutan dengan karpet merah, meriam juga ditembakkan.
Kunjungan Xi ke Arab Saudi itu untuk mengikuti dua konferensi yang mengumpulkan pemimpin dari seluruh dunia Arab.
Lusinan perjanjian perdagangan, ekonomi dan militer, yang mencapai puluhan dolar akan ditandatangani.
Pemimpin Saudi memberikan sambutan kedatangan itu dengan sejumlah tontonan.
Salah satunya tarian pedang tradisional, yang cederung dilakukan pada resepsi mewah.
Pemimpin Saudi juga dapat menganugerahkan pemimpin China beberapa penghargaan dan medali.
Dikutip dari CNN, sambutan mewah itu untuk menggarisawahi kemitraan yang makin dalam antara Beijing dan Riyadh.
Baca Juga: Xi Jinping Tiba di Riyadh Disambut Tembakan Meriam dan Kawalan Jet, China dan Arab Saudi Makin Mesra
Apa yang diberikan Mohammed Bin Salman ke Xinjping itu lebih mewah dibandingkan saat Presiden AS Joe Biden mengunjungi Riyadh pada musim panas lalu.
Pangeran Mohammed bin Salman menyambut Biden tanpa senyuman dan hanya dengan salam kepalan tangan.
Namun kemudian ia secara terbuka mempermalukan Biden, selama pertemuan meja bundar yang disiarkan televisi.
Ketika itu, Mohammed bin Salman mengumumkan peningkatan terbatas dalam produksi minyak yang jauh dari permintaan AS.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.