“Ada baiknya atau eloknya dikabari kita akan bertemu di sana, sama siapa dengan tamu,” ujar Faizasyah.
“Dengan demikian, kita akan menghormati dan menghargai kepada teman kita yang akan kita kunjungi,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, seorang teman yang baik juga perlu menanyakan buah tangan apa yang cocok untuk diberikan.
Dengan begitu, akan bisa disesuaikan dengan selera dan budaya di wilayah tempat tinggal teman yang akan dikunjungi.
Faizasyah menambahkan, tidak akan elok jika pengunjung membawa buah tangan yang tidak cocok atau tak sesuai dengan selera pihak yang dikunjunginya.
Baca Juga: Mengerikan! Virus Zombie Ditemukan Setelah Membeku Selama 50.000 Tahun
“Misalnya teman kita tak bisa mengonsumsi makanan yang halal, tidak etis dan tidak tepat bila kita membawa sesuatu yang tidak cocok dengan budaya dan kesukaan dari teman kita tersebut,” tuturnya.
Yang pasti, menurutnya, Kemlu belum bisa mengonfirmasi terkait kedatangan utusan khusus AS tersebut.
Rencana kedatangan utusan AS untuk LGBTQI+ itu ke Indonesia sendiri sudah mendapat tentangan dari banyak pihak, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Stern dilaporkan mengunjungi Indonesia pada 7-9 Desember 2022.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.