Bikin Sejarah dengan Amankan Kepemimpinan 3 Periode, Xi Jinping Ungkap Pembangunan Dunia Butuh China

BEIJING, KOMPAS.TV - Xi Jinping telah membuat sejarah dengan mengamankan kepemimpinan 3 periode di China.

Hal itu tercapai setelah ia resmi menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China untuk lima tahun ke depan, Minggu (23/10/2022).

Ia pun menegaskan bahwa saat ini China memiliki ekonomi yang tangguh.

Bahkan menurutnya,  saat ini dunia sangat memerlukan perekonomian China.

Baca Juga: Boris Johnson Mundur dari Pencalonan PM Inggris, Rishi Sunak Beri Pujian

“China tak bisa berkembang dengan isolasi dari dunia. Pembangunan dunia juga membutuhkan China,” kata Xi kepada wartawan China dan asing setelah penutupan kongres partai dikutip dari Fortune.

Sebelumnya memang ada kekhawatiran yang meningkat di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu, di mana pertumbuhan ekonominya telah terpukul karena kontrol Covid-19 yang ketat, dan kemerosotan pasar properti.

Xi pun mencoba meredakan kekhawatiran itu dengan merujuk pada prospek perumbuhan jangka panjang negara itu.

“Saat ini ekonomi China tangguh. Potensi ekonomi cukup besar. Ada ruang besar untuk bermanuver,” katanya.

“Fundamental ekonomi jangka panjang yang sehat tidak akan berubah,” tambah Xi Jinping.

Di kongres partai, Xi telah mendorong kebijakan sirkulasi ganda, upaya untuk melindungi China dari guncangan ekonomi dan sanksi AS.

Ia melakukan hal itu sambal mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi strategis dengan seluruh dunia.

Xi menekankan bagian terakhir dari pendekatan ini dalam komentarnya kepada wartawan.

Baca Juga: Sejarah Baru Tercipta, Xi Jinping Akhirnya Jadi Pemimpin China untuk Periode Ketiga

Ia mengatakan bahwa pembukaan ekonomi negara itu bukan hanya akan lebih luas.

Xi juga menjanjikan perubahan kebijakan ekonomi yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan, tanpa memberikan rincian.

“Kami akan dengan tegas memperdalam reformasi dan keterbukaan, dengan tegas mendorong pembangunan berkualitas tinggi,” katanya

Bloomberg memperkirakan bahwa China dapat tumbuh sekitar 4,6 persen per tahun selama decade berikutnya, jika reformasi yang diumumkan seperti menaikkan uang pension dan melonggarkan pembatasan tempat tinggal di kota-kota dilanjutkan.