Kompas TV internasional kompas dunia

Kontroversi PBNU Undang Kelompok Nasionalis Hindu India Rashtriya Swayamsevak Sangh, Ini Kiprahnya

Kompas.tv - 13 Oktober 2022, 17:19 WIB
kontroversi-pbnu-undang-kelompok-nasionalis-hindu-india-rashtriya-swayamsevak-sangh-ini-kiprahnya
Anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), kelompok nasionalis sayap kanan Hindu di India. (Sumber: DNA India)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - PBNU menuai kontroversi usai mengundang organisasi kelompok nasionalis Hindu sayap kanan India, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS).

Kelompok tersebut diundang untuk perhelatan Forum Agama R20 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 2-3 November 2022.

Kelompok tersebut kerap disebut berada di belakang tekanan dan persekusi terhadap umat muslim India.

RSS sendiri memang kerap terlibat dalam kerusuhan komunal di India.

Baca Juga: Apa Itu La Tomatina? Perang Tomat yang Mengilhami Pemkot Jaksel untuk Cegah Tawuran di Manggarai

RSS yang juga dikenal sebagai Rashtriya Seva Sangh didirikan pada 1925 oleh Keshav Baliram Hedgewar.

Awalnya mereka merupakan bagian dari gerakan untuk melawan penjajahan Inggris.

Mereka juga sebagai respons atas kerusuhan antara umat Hindu dan Islam di India saat itu.

Dalam membentuk RSS, Hedgewar sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan ideologi nasionalis Hindu Vinayak Damodar Savarkar.

Dikutip dari Britannica, ia banyak mengadopsi retorika Savarkar mengenai perlunya penciptaan bangsa Hindu.

Hedgewar membentuk RSS sebagai kader disiplin yang sebagian besar terdiri dari warga Brahmana, kasta atas yang berdedikasi untuk kemerdekaan dan perlindungan kepentingan politik, budaya dan agama Hindu.

Ketika India meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1947, mereka mendirikan demokrasi pluralistik berdasarkan prinsip-prinsip sekuler.

Tetapi ternyata tujuan RSS adalah untuk mendefinisikan kembali India menurut mayoritas agama Hindu.

Baca Juga: Kontroversi Nasionalis Hindu Sayap Kanan India RSS Diundang ke Indonesia, PBNU Beberkan Alasannya

Sejak 2009, RSS menjadi pendukung Hindutva, ke-Hinduan dan gagasan bahwa India harus menjadi bangsa Hindu, yang paling menonjol.

RSS dan banyak anggotanya berniat mengubah konstitusi India yang mendefinisikan negara itu sebagai negara sekuler.

Apalagi banyak anggota RSS yang merupakan bagian dari partai penguasa India, Bharatiya Janata Party.

Pernyataan misi kelompok itu adalah menggambarkannya sebagai berakar kuat pada nasionalisme sejati, dan mengecam erosi integritas bangsa atas nama sekulerisme dan perdamaian tak berujung dari populasi muslim.

“Umat Hindu telah diperlakukan sebagai warga negara urutan kedua oleh pemerintah,” bunyi pernyataan RSS dikutip dari NPR.

“Dinyatakan dalam istilah paling sederhana, cita-cita RSS adalah membawa bangsa ke puncak kejayaan, melalui pengorganisasian seluruh masyarakat dan mematikan perlindungan Hindu Dharma,” ujarnya.

Salah satu tokoh RSS yang dikenal adalah Nathuram Godse, yang merupakan pembunuh tokoh perdamaian India, Mahatma Gandhi.


Baca Juga: Pesawat Komersial Dicegat Jet Tempur di Angkasa, Dilaporkan Ada Ancaman Bom

RSS mengakui Godse merupakan anggota mereka, tapi menganggapnya sebagai seorang penjahat ekstremis yang menjauhkan diri dari kelompok itu pada saat pembunuhan Gandhi.

Namun, kerabat Godse mengatakan bahwa dirinya tak pernah keluar dari kelompok tersebut.

RSS pun sempat dilarang setelah pembunuhan tersebut.

RSS sendiri diduga terlibat dalam penghancuran Masjid Babri, yang berusia ribuan tahun, dan banyak warga muslim tewas dalam kerusuhan sesudahnya, meski tak diketahui seberapa dalam perannya.

PBNU Undang RSS

Pada 29 September 2022, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU yang juga juru bicara R20 Muhammad Najib Azca mengungkapkan alasan mengundang RSS untuk menghadiri Forum Agama G20 (R20).

Pertama, kata dia, R20 merupakan agenda yang menempel pada forum G20. Karena itu, peserta yang diundang sebagian besar mewakili negara-negara yang termasuk dalam Forum G20. India merupakan salah satu peserta G20.

“R20 ini event yang menempel ke G20. Karena R20 adalah engagement group dari G20, maka undangan di R20 mengikuti struktur keanggotaan G20. Representasi tokoh-tokoh agama anggota G20 akan diundang. Kita mengikuti pola dan pakem G20,” ujarnya pada 29 September lalu seperti dikutip dari Antara.

Kedua, perwakilan RSS diundang karena organisasi itulah yang direkomendasikan oleh pemerintah India. Sebab, kata dia, RSS merupakan akar kekuatan dari Partai Bharatiya Janata yang saat ini berkuasa di negara itu.

Ketiga, jika memang RSS dianggap bermasalah karena rekam jejaknya terutama dalam memperlakukan minoritas, kata dia, justru R20 merupakan forum yang tepat untuk membicarakan itu.

“Selama ini, jika tidak senang dan tidak setuju, hanya koar-koar dari jauh. Forum ini memang mengundang tokoh-tokoh agama untuk membicarakan isu sensitif itu,” kata Najib.

Ia menambahkan, RSS sudah mengonfirmasi akan hadir pada perhelatan R20 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 2-3 November 2022.



Sumber : Britannica/NPR/Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x