BEIRUT, KOMPAS.TV — Wabah kolera mematikan di Suriah telah menewaskan sedikitnya 39 orang dan menginfeksi ratusan lainnya bulan lalu, kata pejabat kesehatan, Rabu (21/9/2022). Wabah ini meningkatkan kekhawatiran tentang apakah negara yang dilanda perang itu dapat menghentikan penyebarannya.
Kementerian Kesehatan Suriah dan PBB, seperti laporan Associated Press mengatakan, sumber wabah kolera itu diyakini terkait dengan orang-orang yang meminum air yang tidak aman dari Sungai Efrat dan menggunakan air yang terkontaminasi untuk mengairi tanaman, yang mengakibatkan kontaminasi makanan.
Wabah itu melanda bagian negara yang dikuasai pemerintah serta daerah di timur laut.
Layanan kesehatan Suriah telah sangat menderita akibat perang selama bertahun-tahun dan sebagian besar negara kekurangan pasokan air bersih.
Di wilayah yang dikuasai pemerintah, Kementerian Kesehatan melaporkan 23 kematian, 20 di antaranya di provinsi utara Aleppo, di samping setidaknya 253 kasus infeksi kolera.
Di daerah timur laut Suriah yang dikendalikan oleh pejuang pimpinan Kurdi yang didukung Amerika Serikat, Jwan Mustafa, pejabat tinggi kesehatan di wilayah tersebut melaporkan 16 kematian sejak 5 September, dan 2.867 kasus dugaan kolera.
Baca Juga: Israel Serang Ibu Kota Suriah, Gunakan Rudal dan Sebabkan 5 Tentara Tewas
Di barat laut yang dikuasai pemberontak, kasus pertama dilaporkan minggu ini.
Wabah kolera adalah yang pertama di Suriah sejak konflik dimulai pada Maret 2011.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.