TOKYO, KOMPAS.TV - Jumlah warga Jepang yang berusia seratus tahun mencapai rekor baru, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi negara itu seiring makin cepat bertambah tuanya usia populasi warga.
Seperti laporan Bloomberg, Jumat (16/9/2022), sekarang ada 90.526 warga Jepang berusia 100 tahun ke atas. Jumlah ini meningkat 5 persen dari tahun sebelumnya dan lebih dari lima kali lipat jumlah dua dekade lalu, menurut laporan yang dirilis pada hari Jumat oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.
Data itu diumumkan menjelang Hari Penghormatan untuk Orang Tua pada 19 September, atau Keiro no Hi, sebagai hari libur nasional.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat punya 97.914 centenarian, atau warga berusia 100 tahun lebih menurut data sensus terbaru, meskipun memiliki populasi lebih dari 200 juta orang.
Jepang sedang berjuang untuk mengelola salah satu masyarakat dengan penuaan tercepat di dunia dan tingkat kelahiran yang rendah yang membebani sistem pensiunnya.
Dibantu oleh diet sehat dan sistem medis yang mudah diakses, Jepang memiliki harapan hidup tertinggi kedua di dunia, tepat di belakang Hong Kong.
Baca Juga: Perempuan Tertua di Dunia Kane Tanaka Wafat pada Usia 119 Tahun di Jepang
Orang yang berusia 100 tahun di Jepang biasanya mendapatkan cawan perak dari Perdana Menteri.
Peningkatan pesat dalam jumlah centenarian mendorong pemerintah untuk beralih ke versi logam yang lebih murah pada tahun 2016.
Akar hari raya Keiro no Hi berasal dari penghargaan Jepang terhadap orang tua dan menggunakan pengetahuan mereka untuk memberi manfaat bagi kebaikan masyarakat yang lebih besar.
Meskipun tidak ada cara tradisional untuk merayakannya, orang akan memilih untuk mengunjungi orang tua atau kakek nenek mereka, atau mengirimi mereka hadiah.
Orang tertua di Jepang saat ini adalah Fusa Tatsumi, seorang wanita berusia 115 tahun yang tinggal di prefektur Osaka, kata kementerian itu.
Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.