Pada Jumat (6/8) sore waktu setempat, ledakan dilaporkan terjadi di Jalur Gaza. Menurut pantauan Associated Press, asap mengepul dari lantai tujuh sebuah gedung tinggi.
Militer Israel kemudian merilis video yang menunjukkan serangan rudal yang meledakkan tiga menara. Bangunan-bangunan itu diklaim oleh Israel dihuni oleh milisi Palestina.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan serangan atas dasar “ancaman nyata” milisi Gaza.
“Pemerintahan ini punya kebijakan nol-toleransi terhadap setiap upaya serangan, apa pun itu, dari Gaza ke teritori Israel,” kata Lapid.
“Israel tidak akan tinggal diam ketika ada pihak yang mencoba menyakiti warga sipil,” lanjutnya.
Milisi Palestina langsung membalas beberapa jam usai serangan rudal Israel. Kelompok Jihad Islam mengklaim telah menembakkan lebih dari 100 roket.
Usai serangan berbalas serangan ini, berbagai pihak mengkhawatirkan eskalasi situasi dengan potensi keterlibatan Hamas.
Israel dan Hamas telah berperang empat kali dan terlibat berbagai pertempuran selama 15 tahun terkini sejak Jalur Gaza diblokade oleh Israel dan Mesir pada 2007.
Pada Mei 2021, serangan militer Israel ke Jalur Gaza selama sebelas hari menewaskan sedikitnya 261 orang termasuk 67 anak-anak, dan melukai 2.200 orang lebih, menurut PBB.
Baca Juga: PBB Tegaskan Tetap Berpegang pada Prinsip Solusi Dua Negara untuk Palestina dan Israel
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.