LONDON, KOMPAS.TV - Mulai dipukul mundurnya Rusia oleh Ukraina di beberapa wilayah ternyata memberikan ketakutan tersendiri.
Seorang analis Inggris memperingatkan dunia, Presiden Rusia Vladimir Putin bakal gunakan senjata nuklir jika penyerangan di Ukraina tak kunjung selesai.
Pasukan Ukraina dilaporkan mulai mendapatkan momentum dengan serangan balik di dekat Kherson.
Sejumlah serangan udara telah menghancurkan jembatan penting di Kherson, membuat pasukan Rusia di sana terjebak dan terputus hubungan dari pasukan lain.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Sadap Tentara Rusia, Pasukan Putin Disebut Kalah di Perbatasan
Analis dan pakar senjata kimia, Kolonel Hamish de Bretton-Gordon menegaskan, serangan Rusia yang gagal akan melahirkan konsekuensi terkait nuklir.
Ia terus mengatakan adanya potensi penggunaan nuklir dari Putin, dan itu merupakan kekhawatiran yang berkembang di kalangan NATO.
“Momok Rusia yang menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina tak diragukan lagi akan menjadi perhatian yang berkembang oleh NATO,” katanya dikutip dari Daily Star.
“Pada situasi saat ini, sangat kritis bagi Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk mensinyalkan ke Kremlin bahwa penggunaan nuklir akan melewati garis merah,” ujarnya.
Baca Juga: Waduh, Rusia Ternyata Telah Selundupkan Mata-mata ke Ukraina Sejak Sebelum Invasi
Melewati garis merah mungkin telah dipersiapkan Putin, yang invasinya kini telah mengalami kemunduran yang konsisten.
Rudal nuklir taktis, jika ditembakkan biasanya akan memiliki radius pembunuhan satu setengah mil, tetapi gelombang kejut yang muncul karena dampak rudal dan pulsa elektromagnetik akan menimbulkan risiko tambahan bagi kehidupan.
Badan-badan intelijen Barat dilaporkan terus mengawasi pengiriman senjata semacam itu ke Ukraina selatan.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.