TASHKENT, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa pihaknya dan Uzbekistan ingin membina hubungan lebih dekat dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Diplomat papan atas Rusia itu mengaku siap bekerja sama dengan Taliban.
Hal tersebut disampaikan Lavrov usai bertemu dengan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev di Tashkent, Kamis (28/7/2022).
“Hari ini, kami menyatakan bahwa upaya-upaya ini (oleh Uzbekistan), oleh Federasi Rusia di bawah apa yang disebut format Moskow, upaya-upaya oleh Republik Rakyat China, yang mana kerap menggelar pertemuan dengan jirannya, Afghanistan; semua itu adalah kerja yang saling melengkapi,” kata Lavrov dikutip Associated Press.
“Kami punya posisi yang sangat berdekatan dengan rekan-rekan Uzbek kami tentang perlunya mengakui realitas terkini dan bekerja sama dengan pemimpin saat ini (Taliban) berdasarkan realitas tersebut,” lanjutnya.
Baca Juga: Pemimpin Misterius Taliban Marah pada Masyarakat Dunia: Kenapa Selalu Campuri Masalah Afghanistan?
Komunitas internasional ramai-ramai mengucilkan Afghanistan usai Taliban menyerbu Kabul dan mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021 silam. Hingga kini, belum ada negara yang secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintah sah Afghanistan.
Akan tetapi, sejumlah negara mulai secara terbuka menyambut kans terjalinnya hubungan diplomatik dengan Taliban. Rusia sendiri berharap bisa mengembangkan hubungan dengan Taliban, tetapi urung mengakui otoritasnya sebagai Emirat Islam Afghanistan.
Selain membicarakan Afghanistan, salah satu agenda Lavrov di Uzbekistan adalah mempersiapkan konferensi tingkat tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) pada September mendatang di Samarkand.
Pertemuan ini akan menghadirkan menteri luar negeri dari berbagai negara anggota dan sejumlah negara peninjau.
SCO sendiri merupakan organisasi politik, ekonomi, dan keamanan Eurasia yang beranggotakan China, Rusia, India, Kazakhstan, Kirgizstan, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Baca Juga: Dampak Rusia Potong Pasokan Gas Mulai Muncul, Kota di Jerman Berlakukan Aturan Hemat Energi Ketat
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.