Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Klaim Bantuan Militer Barat ke Ukraina Sudah Muncul di Timur Tengah dan Pasar Gelap Senjata

Kompas.tv - 6 Juli 2022, 18:00 WIB
rusia-klaim-bantuan-militer-barat-ke-ukraina-sudah-muncul-di-timur-tengah-dan-pasar-gelap-senjata
Rudal anti-tank Javelin buatan Amerika Serikat(AS) di Ukraina. Menhan Rusia Sergei Shoigu hari Selasa (5/7/2022) mengeklaim, sebagian senjata yang dikirim Barat ke Ukraina mulai terlihat di Timur Tengah dan berakhir di pasar gelap. (Sumber: Euronews)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia hari Selasa (5/7/2022) mengeklaim sebagian senjata yang dikirim Barat ke Ukraina mulai terlihat di Timur Tengah dan berakhir di pasar gelap, seperti dilansir Daily Sabah mengutip AFP, Rabu, (6/7/2022).

Berbicara dalam sambutan yang disiarkan televisi, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, Ukraina menerima lebih dari 28.000 ton kargo militer sejauh ini.

Shoigu mengeklaim, berdasarkan data intelijen, senjata Barat muncul di Timur Tengah.

Shoigu tidak memberikan rincian apapun untuk mendukung klaimnya.

"Dengan harapan memperpanjang konflik di Ukraina, Barat secara kolektif melanjutkan pasokan senjata skala besar ke rezim Kiev," kata Shoigu.

Baca Juga: Rusia Disebut Kian Lemah dalam Tiga Bulan, Ukraina Diyakini Bisa Menang Berkat Kiriman Senjata Barat

Personel militer AS berdiri di dekat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) selama Pameran Pertahanan di utara ibu kota Riyadh, Arab Saudi, 6 Maret 2022. (Sumber: Daily Sabah)

"Menurut informasi yang kami miliki, beberapa senjata asing yang dipasok oleh Barat ke Ukraina tersebar di kawasan Timur Tengah dan juga berakhir di pasar gelap," kata Shoigu.

Presiden Vladimir Putin pada Senin memerintahkan pasukan Rusia untuk menekan serangan mereka lebih dalam ke wilayah Donbass di Ukraina timur setelah pasukan Moskow merebut kota strategis Lysychansk.

Shoigu mengatakan kepada Putin, pasukan Moskow sekarang berada dalam kendali penuh atas wilayah Lugansk.

Hari Selasa, Shoigu mengatakan Rusia akan melanjutkan apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" sampai akhir.

"Operasi militer khusus akan terus berlanjut sampai tugas-tugas yang ditetapkan oleh Panglima Tertinggi telah selesai," kata menteri pertahanan Rusia itu.


 




Sumber : Daily Sabah/AFP




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x