Sekarang pasukan Rusia dan sekutu separatis mereka menguasai 80 persen hingga 90 persen Luhansk, menurut pejabat Ukraina.
Untuk mengambil kendali penuh atas Luhansk, Rusia pertama-tama mengerahkan kekuatan penuhnya di kota Sievierodonetsk, tepat di seberang sungai dari Lysychansk.
Setelah menghancurkan kota itu dan akhirnya merebut kendali pada 24 Juni, pasukan Rusia mengarahkan pandangan mereka ke kota tetangga Lysychansk.
Kota kembar tersebut merupakan pusat populasi besar terakhir di provinsi Luhansk di bawah kendali Ukraina.
Baca Juga: Sekutu Rusia, Presiden Belarus Tuding Ukraina Akan Serang Negaranya
Sekarang setelah kedua kota tersebut ada di tangannya, Rusia secara efektif mengendalikan semua wilayah yang kaya sumber daya dan dapat berkumpul kembali dengan Donetsk di ujung tanduknya.
Mengontrol Sievierodonetsk dan Lysychansk berarti Rusia dapat menempatkan pasukannya untuk melakukan serangan ke kota-kota di barat daya, terutama Sloviansk, Kramatorsk dan Bakhmut.
Kramatorsk adalah salah satu kota besar terakhir yang masih di bawah kendali Ukraina di Donetsk.
Jika Kramatorsk jatuh, pasukan Putin pada dasarnya akan menguasai seluruh wilayah Donbas.
Itu sangat penting dari sudut pandang pasokan dan simbolis.
Putin dapat mengeklaim kemenangan militer yang nyata dan menggunakan wilayah itu sebagai pengaruh dalam setiap negosiasi perdamaian di masa depan dengan Ukraina.
Memegang Donbas juga akan memperluas "jembatan darat" Moskow yang menghubungkan wilayah Rusia ke Krimea.
Sumber : Kompas TV/New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.