MOSKOW, KOMPAS.TV - Representatif utama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyansky menegaskan bahwa PBB harus bubar lebih dulu jika ingin mendepak Rusia dari Dewan Keamanan PBB. Pernyataan itu disampaikan Polyansky menanggapi permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Pada Selasa (28/6/2022) lalu, saat bicara di forum Dewan Keamanan PBB, Zelenskyy mendesak agar Rusia didepak dari badan keamanan tersebut.
Zelenskyy mengeklaim Rusia “secara persisten melanggar” prinsip-prinsip PBB sehingga bisa didepak oleh Majelis Umum PBB melalui Dewan Keamanan.
Polyansky menyebut pernyataan Zelenskyy itu “tidak pantas dicermati.”
“Secara alamiah, semua orang normal menyadari bahwa skenario ini hanya mungkin jika PBB dibubarkan dan dibuat baru,” kata Polyansky kepada kanal Soloviev Live TV via TASS, Sabtu (2/7).
Baca Juga: Tiga Usaha Pembunuhan Pejabat Pro-Rusia Terjadi di Kherson, Tanda Perlawanan Ukraina Meningkat
Lebih lanjut, Polyansky menuduh Kiev berupaya “menghasut” anggota-anggota DK PBB sehubungan perang Rusia-Ukraina.
“Zelenskyy dan utusan Ukraina untuk PBB menyia-nyiakan napas mereka, terus-menerus mengeklaim bahwa kami (Rusia) tidak punya hak atas kursi (DK PBB), atau bahwa kami mempertahankannya (keanggotaan permanen DK PBB) secara tidak sah setelah bubarnya Uni Soviet,” kata Polyansky.
“Ini benar-benar omong kosong, kami harus menjelaskannya, dan bahkan pejabat-pejabat PBB telah memberikan klarifikasi,” lanjutnya.
Setelah Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari silam, Ukraina mendesak PBB untuk mencoret Rusia dari keanggotaan permanen Dewan Keamanan. Salah satu dalih yang dipakai adalah Rusia secara tidak sah mewarisi kursi milik Uni Soviet di badan keamanan tersebut.
Baca Juga: Jawab Rusia Terkait Isi Pesan Zelensky ke Putin Lewat Jokowi
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.