Kepada Sinar Daily, Jumat (18/6), mantan menteri itu menyebut Malaysia sebaiknya membuka peluang wisata daripada berdukacita atas banjir.
“Apabila Anda tahu itu (bencana banjir) akan datang, maka mulailah membuat rencana mulai sekarang,” kata Nazri dikutip Sinar Daily, Sabtu (18/6).
Politikus 68 tahun itu pun menyarankan pariwisata relawan (volunteer tourism) untuk menjadikan bencana banjir sebagai destinasi wisata.
“Mungkin kita bisa membuat pariwisata relawan, saat orang-orang datang ke negara ini untuk membantu kita menangani banjir. Itu bukan berarti mereka ke sini sekadar untuk menikmati (wisata banjir), tetapi juga untuk belajar,” lanjut Nazri.
Lebih lanjut, Nazri bahkan menyatakan banjir tahunan yang melanda Malaysia bisa dijadikan semacam festival.
Ia mencontohkan banjir tahunan yang melanda distrik Kuala Krai, negara bagian Kelantan bisa dijadikan 'festival banjir.'
“Di Kuala Krai, misalnya, banjirnya seperti sebuah festival. Setiap musim hujan, kita punya sebuah festival banjir dan orang-orang akan datang,” kata Nazri.
“Karena sekarang terdapat (wisata kerelawanan), ketika orang asing datang untuk melakukan kerja-kerja kerelawanan dan mesti membayar,” pungkasnya.
Sejumlah wilayah di Semenanjung Malaysia rentan diterjang banjir, umumnya terjadi kala musim hujan pada Oktober hingga Maret.
Salah satu banjir terparah terjadi pada Desember 2021 lalu di kawasan Lembah Kelang. Banjir yang berlangsung hingga Januari 2022 ini menewaskan 54 orang dan membuat lebih dari 120.000 penduduk terpaksa mengungsi.
Baca Juga: Nyeleneh, Mantan Menpar Malaysia Sarankan Bencana Banjir Tahunan Jadi Lokasi Destinasi Wisata
Sumber : Kompas TV, Sinar Daily
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.