KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya akan merebut kembali seluruh wilayah yang kini diduduki Rusia.
Seluruh wilayah yang dimaksud Zelenskyy termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014 lalu.
Hal tersebut disampaikan Zelenskyy dalam siaran pidato dari Kiev, Senin (13/6/2022) malam waktu setempat.
Ia mengeklaim, pasukan Ukraina telah memukul mundur Rusia di lebih dari 1.000 permukiman sejak invasi dimulai.
“Kami menghadapi suatu kejahatan absolut. Dan kami tidak punya pilihan lain kecuali terus melangkah, demi membebaskan seluruh wilayah kami, menendang penjajah dari seluruh daerah kami,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press.
“Meskipun sekerang front pertempuran kami telah membentang lebih dari 2.500 kilometer, sepertinya inisiatif strategis ada di pihak kami,” lanjutnya.
Baca Juga: Pertempuran Donbass Dapat Menentukan Akhir Perang Rusia-Ukraina
Lebih lanjut, Zelenskyy menyebut pertempuran Donbass yang tengah berlangsung akan menjadi salah satu yang paling brutal sepanjang sejarah Eropa.
Usai gagal merebut Kiev pada awal invasi, pasukan Rusia dan separatis memfokuskan operasi militer di kawasan Donbass, jantung industri Ukraina.
Belakangan ini, Rusia memfokuskan gempuran di sekitar Sievierodonetsk, salah satu kota terakhir yang dikuasai Ukraina di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk.
Zelenskyy mengeklaim Rusia juga masih berusaha menggempur daerah-daerah lain di luar Donbass.
Ia menyebut Moskow ingin “menghancurkan” Mykolaiv, Zaporizhzhia, dan Dnipropetrovsk di tengah Ukraina.
Untuk mengatasi gempuran Rusia, Zelenskyy mengaku Kiev butuh bantuan persenjataan lebih lanjut, khususnya artileri.
“Harga pertempuran ini bagi kami sangat besar. Ini mengerikan. Kami meminta perhatian mitra-mitra kami setiap hari bahwa hanya artileri modern dengan jumlah mencukupi untuk Ukraina akan memastikan keunggulan kami dan akhirnya mengakhiri perisakan Rusia di Donbass Ukraina,” kata Zelenskyy.
Baca Juga: Biden Salahkan Zelensky atas Serangan Rusia ke Ukraina: Ia Tak Mau Dengar saat Kami Peringatkan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.