TOKYO, KOMPAS.TV - Pimpinan Quadrilateral Security Dialogue (Quad) berkumpul dalam pertemuan resmi di Tokyo pada Rabu (25/5/2022). Diplomat dari negara lain turut berkunjung dalam agenda itu. Lantas, apa itu Quad dan tepatkah jika dianggap sebagai NATO-nya Asia?
Anggota Quad terdiri dari Amerika Serikat (AS), Jepang, India dan Australia. Keempat negara itu pertama kali bermitra pasca-tsunami Samudra Hindia 2004. Tujuan awal Quad saat itu adalah memberikan bantuan kemanusiaan bagi wilayah terdampak bencana.
Adapun Quad baru diformalkan sebagai aliansi pada 2007 atas inisiasi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Namun, nyaris satu dekade selepas diresmikan, tak ada kabar tentang Quad.
Baca Juga: Jajak Pendapat di Amerika Serikat: Mengurus Ekonomi Lebih Penting dari Menghukum Rusia
Keempat negara anggota mulai menghidupkan kembali Quad pada 2017. Kebangkitannya ditandai dengan pertemuan formal dalam deklarasi bersama pada Maret 2021. Setelah itu, aliansi mulai aktif melakukan pertemuan, termasuk agenda di Tokyo pada Selasa (24/5).
Ketidaksukaan Cina atas Quad baru-baru ini ditunjukkan melalui juru bicara kementerian luar negeri negara itu, Wang Wenbin, yang menganggap Quad sudah kuno.
"Kelompok itu (Quad) tenggelam dalam Perang Dingin yang usang dan mentalitas nol serta berbau konfrontasi militer," ujar Wang, dikutip Bloomberg pada Jumat (20/5).
Adapun anggota Quad mengklaim bahwa aliansi ini punya tujuan memperdalam hubungan di bidang ekonomi, diplomatik dan militer antar empat negara.
"Kami membawa beragam perspektif dan bersatu dalam visi bersama untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kami berjuang untuk wilayah yang bebas, terbuka, inklusif, sehat, berlabuh oleh nilai-nilai demokrasi, dan tidak dibatasi oleh paksaan," ungkap para pimpinan dalam deklarasi pada Maret 2021.
Beberapa negara, seperti Korea Selatan, baru-baru ini mengaku berminat untuk bergabung dengan aliansi itu. Walau demikian, pejabat AS menolak untuk mengubah anggota Quad.
Sebagai gantinya, aliansi mengadakan pertemuan "Quad-plus" pada 2021 yang diikuti oleh Korea Selatan, Selandia Baru dan Vietnam.
Mereka berharap bakal terjalin kemitraan di wilayah Asia pada masa mendatang.
Baca Juga: Henry Kissinger: Ukraina Harus Menerima Penyerahan Sebagian Wilayahnya untuk Perdamaian dengan Rusia
Sumber : AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.