LONDON, KOMPAS.TV - Para ilmuwan yang berpengalaman memantau berjangkitnya cacar monyet di Benua Afrika mengaku bingung dengan infeksi serupa yang tengah menyebar di Eropa dan Amerika Utara belakangan ini.
Sepekan belakangan, negara-negara Eropa serta Amerika, yakni Inggris Raya, Spanyol, Portugal, Italia, Swedia, Amerika Serikat (AS), dan Kanada melaporkan infeksi cacar monyet. Kebanyakan kasus adalah pria muda yang tidak punya riwayat perjalanan ke Afrika, tempat endemik virus tersebut.
Ditambah lagi, laporan Prancis, Jerman, Belgia, dan Australia pada Jumat (20/5/2022) memperpanjang daftar infeksi cacar monyet di Barat.
Sebelumnya, kasus cacar monyet hanya ditemukan pada orang-orang yang punya riwayat perjalanan ke Afrika, khsusunya kawasan tengah dan barat.
“Saya terkejut dengan ini. Setiap hari saya bangun dan ada negara lain yang melaporkan infeksi,” kata virolog Nigeria yang menjabat di dewan penasihat Badan Kesehatan Dunia (WHO), Oyewale Tomori kepada Associated Press.
“Ini bukanlah jenis penyebaran yang kami lihat di Afrika Barat, jadi mungkin ada sesuatu yang baru sedang terjadi di Barat,” lanjutnya.
Baca Juga: Peru Tingkatkan Kewaspadaan Kesehatan Terhadap Wabah Cacar Monyet
Gejala yang umum dialami pengidap cacar monyet adalah demam, kedinginan, ruam, dan lesi di area muka atau kelamin. WHO memperkirakan fatalitas penyakit ini adalah satu di antara 10 pasien.
Vaksin cacar disebut cukup protektif untuk melindungi tubuh dari cacar monyet. Sejumlah obat-obatan antiviral juga tengah dikembangkan untuk mengatasi penyakit ini.
Tomori menyebut, penyebaran cacar monyet di Afrika biasanya berasal dari kontak dengan tikus atau bajing yang terinfeksi. Namun, ia menduga banyak kasus yang terlewat.
Penyebaran cacar monyet di Eropa dan Amerika sendiri cukup unik karena diduga menular dari manusia ke manusia. Salah satu teori yang diselidiki otoritas kesehatan Inggris Raya terkait penyebaran cacar monyet adalah transmisi melalui hubungan seksual, khususnya pada pria gay.
Pada Jumat (20/5), Dinas Keamanan Kesehatan Inggris Raya mencatat 11 kasus baru cacar monyet. Mereka menyebut “proporsi menyolok” dari infeksi cacar monyet belakangan ini di Eropa terjadi pada pria gay, biseksual, atau yang pernah berhubungan seksual dengan sesama pria.
Otoritas kesehatan di Spanyol dan Portugal juga menyebut sebagian besar kasus terjadi pada pria yang berhubungan seksual sesama jenis.
Para ahli menegaskan bahwa belum diketahui apakah penyakit ini bertransmisi melalui penetrasi seksual atau kontak erat yang terkait dengan hubungan seksual.
Menurut Tomori, di Nigeria, belum pernah tercatat cacar monyet menyebar via hubungan seksual. Namun, ia merujuk kasus Ebola untuk membuka kemungkinan. Sebelumnya, Ebola tidak diketahui bertransmisi melalui hubungan seks, tetapi kemudian terbukti menyebar via hubungan seksual ketika epidemi besar menunjukkan pola penyebaran yang berbeda.
Tomori menyebut, hal yang sama mungkin saja berlaku pada kasus cacar monyet.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Penularan Virus Cacar Monyet yang Kasusnya Meningkat di Inggris
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.