Kompas TV internasional kompas dunia

Terungkap di depan Kongres, Catatan Pentagon tentang Meningkatnya Penampakan UFO 20 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 18 Mei 2022, 08:07 WIB
terungkap-di-depan-kongres-catatan-pentagon-tentang-meningkatnya-penampakan-ufo-20-tahun-terakhir
Pentagon hari Selasa, (17/5/2022) mengakui secara panjang lebar untuk pertamakalinya catatan tentang peningkatan jumlah UFO, atau benda terbang tidak dikenal di langit selama 20 tahun terakhir. (Sumber: ABC News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pentagon hari Selasa, (17/5/2022) mengakui secara panjang lebar untuk pertama  kalinya catatan tentang peningkatan jumlah UFO, atau benda terbang tidak dikenal di langit selama 20 tahun terakhir.

Catatan itu terungkap seperti dituturkan pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat di depan Kongres dalam debat publik pertama tentang UFO dalam 50 tahun terakhir, seperti laporan France24, Rabu, (18/5/2022)

“Sejak awal 2000-an kami melihat peningkatan jumlah pesawat atau objek yang tidak sah dan/atau tidak dikenal di area pelatihan yang dikendalikan militer dan tempat pelatihan serta wilayah udara lain yang ditentukan,” Scott Bray, wakil direktur Intelijen Angkatan Laut, menuturkan kepada panel keamanan Kongres Amerika Serikat, Selasa, (17/5/2022).

Bray mengaitkan kenaikan itu, dengan upaya militer AS untuk "menghilangkan stigma tindakan melaporkan penampakan dan perjumpaan", serta kemajuan teknologi.

Namun, dia mengatakan Pentagon tidak mendeteksi apa pun "yang akan menunjukkan itu (benda terbang tidak dikenal) berasal dari non-terestrial" di balik fenomena tersebut. Maksudnya, belum ada petunjuk apapun bahwa benda terbang tidak dikenal itu berasal dari luar bumi. 

Di sisi lain, Brey juga tidak menutup kemungkinan secara definitif tentang asal benda-benda yang terbang itu, apakah dari bumi atau bukan, "Kami tidak membuat asumsi tentang apa ini atau bukan," kata Bray.

Sebuah laporan yang dirilis tahun lalu oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional dan Satgas Unidentified Aerial Phenomena (UAP) yang dipimpin Angkatan Laut, menemukan sumber-sumber pemerintah melaporkan 144 penampakan UFO sejak 2004. 

Namun, sejak laporan itu dirilis, Bray mengatakan, “basis data Gugus Tugas UAP kini telah berkembang menjadi sekitar 400 laporan.”

Baca Juga: Pilot Pesawat Ternyata Sering Lihat Penampakan UFO, tapi Tak Melaporkan karena Takut Dikira Gila


Jumlah itu termasuk insiden "setidaknya 11 nyaris celaka" yang melibatkan aset AS, menurut Bray, yang menambahkan penampakan itu "sering dan terus berlanjut."

Bray mengatakan peningkatan jumlah laporan sebagian karena anggota militer Amerika tidak lagi khawatir, apalagi takut dicap penganut teori konspirasi atau tidak stabil secara mental.

Menurut Bray, sebagian besar penampakan yang dilaporkan dapat dikaitkan dengan "kekacauan di udara, fenomena atmosfer alami, program pengembangan industri pemerintah AS atau sistem musuh asing," menurut Bray.

Namun, dia menambahkan, “ada sejumlah peristiwa lain di mana kami tidak memiliki penjelasan … Itu jelas yang paling menarik bagi kami.”

Bray bersikeras gugus tugasnya tidak menyembunyikan "materi" atau "emanasi" apa pun "yang berasal dari nonterestrial (bukan dari bumi)," atau "puing apa pun yang tidak dapat dijelaskan, yang tidak konsisten dengan asal usul terestrial."

Ronald Moultrie, yang mengawasi gugus tugas sebagai wakil menteri pertahanan AS untuk intelijen dan keamanan, mengakui "hasrat yang tak terpuaskan" untuk mendapatkan kebenaran di balik penampakan tersebut,

“Kami ingin tahu apa yang ada di luar sana sebanyak Anda ingin tahu apa yang ada di luar sana,” katanya kepada anggota parlemen.

“Tujuan kami bukanlah untuk berpotensi menutupi sesuatu jika kami menemukan sesuatu — ini untuk memahami apa yang mungkin ada di luar sana,” tambah Moultrie, mencatat bahwa karena objek tersebut “menimbulkan potensi risiko keselamatan penerbangan dan keamanan umum, kami berkomitmen untuk upaya terfokus untuk menentukan asal-usul mereka.”




Sumber : Kompas TV/France24




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x