YERUSALEM, KOMPAS.TV - Kepolisian Israel mengumumkan telah memulai investigasi atas tindakan para personelnya yang menyerbu pelayat dan pengusung jenazah jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh di Yerusalem, Jumat (13/4/2022) kemarin.
Shireen diduga dibunuh militer Israel ketika meliput operasi aparat di Tepi Barat, Rabu (11/5). Saksi mata menyebut peluru penembak jitu tepat mengenai bagian bawah telinganya.
Baca Juga: Insiden Pemukulan oleh Polisi Israel Warnai Pemakaman Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh
Upacara pemakaman Shireen kemudian diserbu aparat Israel yang menyerang pelayat serta pengusung jenazah dengan pentungan. Peti jenazah Shireen hampir terjatuh sepenuhnya akibat serangan polisi.
Kepolisian Israel mengaku komisarisnya telah memerintahkan investigasi atas insiden ini. Hasil investigasi disebut akan dirilis beberapa hari mendatang.
“Polisi Israel mendukung para aparatnya, tetapi sebagai organisasi profesional yang ingin belajar dan meningkat, ia juga akan mengambil pelajaran dari insiden tersebut (penyerangan iring-iringan pelayat Shireen),” tulis pernyataan kepolisian Israel dikutip Associated Press, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga: Rombongan Pelayat Jenazah Jurnalis Al Jazeera Diserang Polisi Israel, Peti Mati Hampir Jatuh!
Lebih lanjut, polisi Israel menuduh ratusan pelayat yang membawa bendera Palestina sebagai “perusuh.”
Jelang pemakaman Shireen, ratusan orang berkumpul untuk mengiringinya dari rumah sakit di Yerusalem Timur ke sebuah gereja Katolik di dekat Kota Tua.
Banyak pelayat yang membawa bendera Palestina. Kerumunan pelayat kemudian terdengar berteriak, “Kami mengorbankan jiwa dan darah untukmu, Shireen.”
Pasukan polisi Israel kemudian merangsek ke rombongan pelayat dan menggebuki mereka. Polisi juga merenggut dan merobek bendera Palestina yang dibawa pelayat serta menembakkan granat kejut untuk membubarkan kerumunan.
Insiden penyerangan iring-iringan jenazah Shireen menuai kecaman internasional belakangan ini. Berbagai pihak menuntut penyelidikan atas pembunuhan Shireen serta insiden penyerangan saat pemakamannya.
Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengecam pembunuhan jurnalis Palestina-Amerika berusia 51 tahun tersebut.
Otoritas Palestina dan Al Jazeera menuduh Israel sengaja membunuh Shireen. Tel Aviv membantah tuduhan ini.
Baca Juga: Tentara Israel Larang Muslim Masuk ke Pemakaman Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.