LONDON, KOMPAS.TV - Tony Finn, mantan buruh pabrik manufaktur British Bung di daerah Yorkshire Barat, Inggris Raya akan mendapatkan kompensasi usai memenangkan gugatan di pengadilan ketenagakerjaan.
Salah satu gugatan yang dimenangkan Finn dalam pengadilan itu adalah kasus pelecehan seksual ketika dia dipanggil “botak” oleh seorang supervisor.
Majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Jonathan Brain memutuskan tindakan supervisor itu termasuk pelecehan seksual.
Keputusan ini ditetapkan Brain bersama majelisnya yang beranggotakan dua hakim lain. Menariknya, tiga orang ini juga mengalami kebotakan.
Baca Juga: Kebotakan Jadi Isu Hangat Kampanye Presiden Korea Selatan
Majelis hakim memutuskan komentar atas kebotakan seorang pria, seperti yang dialami Finn, setara dengan komentar atas ukuran payudara wanita.
Kasus ini bermula ketika Tony Finn dipecat perusahaannya pada Mei 2021 lalu. Ia telah bekerja sebagai teknisi listrik British Bung selama 24 tahun.
Tony Finn pun menyeret bekas perusahaannya ke pengadilan ketenagakerjaan. Perbuatan tidak menyenangkan oleh supervisornya yang kini ditetapkan sebagai pelecehan seksual turut dikasuskan oleh Finn.
Supervisor itu, Jamie King, dituduh melakukan pelecehan seksual ketika berselisih dengannya pada Juli 2019. Waktu itu, King mencerca Finn dengan ungkapan kasar dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara harfiah berarti kemaluan perempuan serta ejekan “botak”.
Kepada pengadilan, Finn mengaku lebih marah dikomentari penampilannya (botak) dibanding dihardik dengan kata kasar tersebut.
Majelis hakim sendiri mengakui bahwa umpatan King kepada Finn tergolong kata kasar. Meskipun demikian, hakim menganggap ucapan “botak” King lah yang “melampaui batas”.
“Kami tak ragu bahwa disinggung dengan cara peyoratif seperti itu adalah sikap yang tidak diinginkan (oleh Finn). Ini adalah bahasa kasar,” demikian ketetapan pengadilan sebagaimana dikutip The Guardian, Jumat (13/5/2022).
“Meskipun demikian, sesuai temuan kami, ‘bahasa industrial’ cukup umum di pabrik-pabrik Yorkshire Barat sini. Dalam keputusan kami, Mr. King telah melampaui batas dengan membuat ungkapan kepada penggugat tentang penampilannya,” lanjut majelis hakim.
Finn sendiri mengaku tidak keberatan terkait umpatan “bahasa industrial” oleh supervisornya, tetapi tak terima disebut “botak”.
Majelis hakim menyebut ungkapan itu bisa dikategorikan pelecehan seksual kepada pria karena kebotakan lebih prevalen dalam pria daripada wanita.
“Kami menemukan itu (komentar ‘botak’) secara inheren terkait dengan jenis kelamin,” ungkap majelis hakim.
Baca Juga: Alopecia, Penyakit yang Bikin Istri Will Smith Botak hingga Jadi Guyonan Chris Rock
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.