Negara, di mana kurang dari 45 persen orang dewasa menjalani dua suntikan vaksin Covid-19, mengalami penurunan tajam dalam penularan virus Covid-19.
Bahkan pada Maret tercatat dua hari penuh tidak ada laporan kematian akibat Covid-19, untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.
Pada awal April, Afrika Selatan mencabut semua pembatasan Covid-19.
Namun sejak itu, kasus penularan melonjak kembali, hampir 50 persen dalam seminggu terakhir, menurut data WHO.
"Cara terbaik untuk melindungi orang tetap lewat vaksinasi, di samping upaya kesehatan masyarakat dan sosial yang telah dicoba dan diuji," Tedros bersikeras pada Rabu.
WHO secara resmi mencatat lebih dari 6,2 juta kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia sejak awal pandemi, tetapi jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Dua Sub-Varian Baru Omicron Menyebar Cepat di New York, Picu Lonjakan Kasus Baru
Jumlah kasus dan kematian yang baru dilaporkan menurun secara global, dan kini telah turun ke level terendah sejak Maret 2020.
Namun, Tedros memperingatkan, "tren ini, meski disambut baik, tidak menuturkan keseluruhan cerita," menunjukkan kasus yang dilaporkan meningkat di Amerika dan Afrika, "didorong oleh sub-varian Omicron."
WHO juga memperingatkan jumlah tingkat infeksi global yang berkurang bisa menjadi akibat dari penurunan signifikan angka pengujian atau tes Covid-19.
Tedros menekankan, temuan Afrika Selatan menunjukkan "pengujian (tes Covid-19) dan pengurutan (genom) tetap sangat penting."
"Sub-varian BA.4 dan BA.5 diidentifikasi karena Afrika Selatan masih melakukan pengurutan genetik vital yang telah dihentikan banyak negara lain," kata Tedros.
"Di banyak negara, kita pada dasarnya buta terhadap bagaimana virus bermutasi," dia memperingatkan, "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.