NOVODRUZHESK, KOMPAS.TV - Serbuan besar-besaran Rusia ke Ukraina Timur dimulai, dengan kota Kerminna jatuh ke pasukan Rusia, sementara pertempuran sengit berkecamuk di wilayah Rubizhne, seperti laporan France24, Selasa (19/4/2022).
Moskow memutuskan untuk kembali berfokus pada upayanya di Ukraina timur setelah menarik pasukan dari wilayah di sekitar ibu kota Kyiv, menciptakan episentrum baru dalam konflik tersebut.
Sungai Donets mengitari Kreminna dan meliuk-liuk melewati Rubizhne, Severodonetsk, dan Lysychansk di dekatnya, yang bertahan dari serangan berat dari kedua sisi selama beberapa hari di garis depan.
Rubizhne, yang memiliki lebih dari 60.000 penduduk sebelum perang dimulai, berada di bawah tembakan artileri dan mortir Ukraina yang intens pada hari Senin, wartawan AFP melihat.
Ukraina membombardir wilayah pemukiman rakyatnya sendiri, terutama dari desa terdekat Novodruzhesk.
Ledakan kuat yang mengeluarkan gumpalan asap putih dan hitam terlihat dan terdengar menghantam Rubizhne dari tumpukan terak di dekat bekas kota pertambangan itu.
Tembakan senapan mesin berat secara sporadis juga terdengar.
"Kami sekarang dapat mengkonfirmasi pasukan Rusia memulai pertempuran untuk Donbas, yang telah mereka persiapkan sejak lama," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin malam.
Baca Juga: Serbuan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Timur Dimulai
Sebuah kota kecil dengan 18.000 penduduk sebelum perang, Kreminna direbut oleh pasukan Rusia sejak hari Minggu hingga Senin setelah tiga hari pertempuran.
Rusia kini bergerak satu langkah lebih dekat menuju Kramatorsk, ibu kota Donbas yang dikuasai Ukraina dan target utama Moskow.
Kreminna terletak sekitar 50 kilometer timur laut Kramatorsk di Donbas, sebuah wilayah yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Rusia sejak 2014.
"Pertempuran berlangsung selama tiga hari dan Rusia menggunakan sejumlah besar kendaraan lapis baja untuk menyerang kota itu," kata kepala administrasi militer Kreminna, Oleksandr Dunets, kepada Radio Donbas.
"Pertempuran berlanjut di pinggiran," tambahnya, "Pasukan kami mundur ke posisi baru," kata gubernur regional Lugansk Sergiy Gaiday di halaman Facebook-nya.
Tentara Ukraina mengklaim, empat warga sipil tewas ketika serangan Rusia menghantam mobil mereka saat mereka mencoba melarikan diri dari Kreminna.
Di Novodruzhesk, mantan penambang Victor Pasipko bertengger di tiang listrik untuk memperbaiki kabel yang terputus dan menunjuk ke dua kawah baru.
Baca Juga: Serangan Rusia di Ukraina Timur Diperkirakan Akan Jadi Klimaks Perang
"Lihat dua kawah ini, saya pikir kabel ini rusak karena pecahan peluru," kata pria berusia 68 tahun itu.
Sebuah kawah besar juga merusak taman depan Nadya, 65, dan suaminya Sergiy yang berusia 70 tahun.
Sebuah bom menghantam mobil Lada biru mereka pada 13 April. Mobil yang tertimpa reruntuhan itu kini terbaring telentang di atas tumpukan puing dan reruntuhan atap besi bergelombang.
"Kami dibom di mana-mana. Sungguh ajaib kami masih hidup," kata Nadya dengan suara bergetar. "Kami berbaring di tanah dan menunggu. Sejak 24 Februari kami tidur di ruang bawah tanah.
"Tidak ada lagi air, listrik, tidak ada apa-apa. Kami tidak punya uang lagi, tidak ada bensin lagi, kami tidak bisa pergi."
Sedikit lebih jauh, seorang wanita menunjukkan sebuah pondok yang hancur total. Sebuah tank Ukraina tadinya berposisi di taman agar tersamar, namun tak lama setelah tank Ukraina itu pergi, pasukan Rusia menyerang, katanya.
Pada saat yang sama, sebuah bom mortir Ukraina menghantam hutan kecil di dekatnya. Gumpalan asap putih muncul di Rubizhne beberapa detik kemudian, diikuti oleh suara ledakan.
Baca Juga: Puluhan Ribu Veteran Suriah Siap Bantu Rusia Serang Ukraina, Termasuk Divisi Pasukan Harimau
Sekitar 15 kilometer di sebelah timur Rubizhne, Rusia sepanjang malam menyerang posisi Ukraina di hutan yang berbatasan dengan kota kecil Yampil.
Pada pagi hari, puluhan warga dievakuasi dengan bus atau dengan mobil mereka.
"Saya hanya tidur selama 15 menit tadi malam," kata Mikhailo saat dia melintasi kota dengan berjalan kaki bersama dua temannya.
"Ada tembakan dari hutan. Di depan, belakang, ke kiri, ke kanan: tidak ada yang tahu apa yang diharapkan," kata pria 27 tahun, yang istrinya dievakuasi di pagi hari.
Pasukan Ukraina telah memperkuat pertahanan mereka dalam beberapa hari terakhir menjelang serangan Rusia.
Di Yampil dan kota tetangga Lyman, terlihat beberapa kendaraan tempur infanteri, transportasi pasukan dan artileri medan.
Pos pemeriksaan dibentengi di jalan menuju Kramatorsk, dengan balok beton dan tumpukan tanah segar membuat barikade lebih sulit dinavigasi.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.